Share

143. CLARA, DIA ....

Kalimat Alan membuat keramaian mall pun jalan raya yang dipenuhi kendaraan terasa sunyi.

Tin! Tiiin!

Suara klakson ramai yang dibunyikan tidak sabar jadi terdengar jauh.

Keramaian mall yang kutinggalkan berdua dengan mas Rendra tak lagi berarti.

Suara kehidupan yang seharunya nyaring dari tiap sudut seolah mengecilkan volumenya sendiri.

Sementara angin yang berhembus lembut rasanya tak mampu memberi sedikit rasa sejuk pada kami bertiga yang bisa merasakan suasana berubah begitu tidak nyaman.

'Clata hamil ....'

Dan lelaki yang benar-benar menunggu di samping mobil mas Rendra itu memiliki kalimat yang memang harus ia sampaikan.

Tidak hanya pada lelaki yang terus menggenggam tanganku, tapi juga pada diriku yang Alan pandangi dengan ..., 'entahlah. Kurasa aku yang masuk dalam hubungan mas Rendra dan Clara tentu bukan orang baik di mata Alan, bukan?'

Tapi ..., 'Clara hamil?'

Aku yang bisa melihat kejujuran dalam ucapan pun pandangan Alan, tak ingin mengatakan apapun!

"Rendra temanku, Run
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status