Share

140. 18+

Rasanya, ini kali pertama mas Rendra benar-benar meminta izin untuk mencium diriku.

Sementara jarinya menyentuh bibirku yang ia dekati saat aku mengangguk.

Cup!

Kecupan yang terasa bak salam, meninggalkan aroma mint menggelitik sampai membuatku menggigit bibir. Sapuan nafas mas Rendra terasa begitu hangat, membuat rambut-rambut halusku meremang.

Sementara mata kami yang terpaut seolah menghadirkan rasa lain.

"Jangan lakukan ini." Ibu jari mas Rendra menyentuh titik bibir yang kugigit.

Aku ingin bertanya, 'kenapa?'

Tapi, kalimat itu hanya bertahan di udara saat mas Rendra kembali mengecup, memangut pun memasukkan lidahnya. Mengabsen tiap inci bagian dalam mulutku yang tidak ingin berkata, 'jangan.'

Tanganku justru merangkul leher lelaki yang membuatku merasa ciuman kami tidak cukup.

Salahkah kami yang hanyut dalam rasa?

Membiarkan insting merajalela sampai mas Rendra yang menggendongku, menutup pintu yang suaranya kalah dengan rintik hujan.

Begitu pelan ia meletakkan diriku di atas ran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status