Share

41

"Bunda, ayah sakit," ucapku begitu bunda mengangkat telepon, kutemani ayah ke rumah sakit setelah sebelumnya minta izin dulu pada guru yang ada di sekolah. Aku tak akan bisa fokus belajar jika salah satu orang tuaku sakit.

"Sakit, sakit apa?" tanya Bunda dengan nada terkejut.

"Entahlah, mungkin asam lambung ayah naik," jawabku.

"Kalau begitu beritahu bunda rumah sakit mana tujuanmu, biar bunda bisa datang untuk merawat dan membawakan ayah sarapan," ujar bunda yang mulai terdengar setengah panik.

"Ayah lemah dan muntah muntah, cuma bunda yang tahu cara merawat ayah," ujarku.

"Iya Nak."

Kuakhiri panggilan, kusimpan kembali ponselku dan memandang ayah yang masih terbaring di atas brankar ambulan yang melaju. Pagi mulai panas, keadaan jalan mulai macet karena orang orang yang berangkat ke kantor dan aktivitas masing masing. Kugenggam tangan ayah yang terasa dingin dan gemetar.

"Apa Ayah telat makan kemarin?" tanyaku memandang matanya.

"Ya, Tante Priska telat pulang untuk masak," jawabnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status