Share

49

*

Pukul 08.00 malam mereka tidak kunjung kembali juga bahkan tidak menelpon sama sekali. Ayah yang mulai gelisah di tempat pembaringannya terlihat terus-menerus menatap ponsel dan menghubungi tapi tidak dijawab.

Beliau terlihat sangat khawatir bahkan lebih khawatir dibanding ketika Bunda atau salah satu dari anggota keluarga kami sakit. Aku ingin sekali menyindirnya tapi kali ini Bunda tidak membiarkanku. Mungkin karena itu akan membuatku semakin berdosa jadi sebagai ibu bunda melarangku untuk bersikap melampaui batas.

"Daripada duduk saja mari siapkan makan malam," ujar Bunda sambil mengajakku beranjak ke dapur.

"Untuk apa kita siapkan makan malam di rumah orang Apakah mereka dijamin mau memakan masakan Bunda?" tanyaku.

"Uhm, setidaknya kita masak untuk ayah."

"Ah, baiklah," jawabku sambil menghela napas.

Aku dan bunda ke dapur, membuka kulkas dan mengambil sosis dan ayam, aku mengoreng sosis sementara, bunda masak ayam saus asam manis kesukaan ayah. Usai masak kami bawakan nasi han
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status