Share

29

"Ayo pulang," ujar Bunda setelah beberapa saat bicara, kedua sejoli yang tadinya sangat bengis itu mau tak mau hanya bisa diam saat bunda mengajakku pergi. Mendapat pukulan omongan dan ancaman dari Bunda, ayah sepertinya merasa sangat takut.

"Ayo pulang, Alana."

"Iya Bunda."

"Dan kau Mas? Apa kau mau di sini?"

"Hmm, aku akan menyusul."

"Aku tidak bisa menunggumu lama, aku akan mengunci pintu sebelum pukul sepuluh," jawab bunda sambil melirik jam dinding di rumah Tante Priska yang sudah menunjukkan pukul 09:40 malam.

"Baiklah, aku akan pulang sebentar lagi," jawab ayah dengan nada salah tingkah.

"Baiklah," jawab Ibuku sambil menarik tanganku.

Sebelum kami benar-benar keluar dari rumah tante Priska aku bisa mendengar wanita itu tiba-tiba menangis. Aku paham kenapa dia menangis, itu pasti karena Ayah mau tidak mau harus pulang ke rumah keluarga aslinya dan dia tidak bisa menguasai Ayah sebagaimana dia inginkan.

*

Kami tiba dalam 8 menit, bunda mengendarai motor dengan cepat, aku dan bund
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status