Share

30

"Kompensasi apa?"

"Ganti rugi sudah mengambil ayah dan nyawa adikku."

"Apa kau mengukur nilai kalian dengan uang?"

"Lebih baik begitu daripada tidak bernilai sama sekali? Ayah sudah demikian merendahkan kami."

"Ibumu sudah mengambil harga untuk dirinya...."

"Tapi aku belum," jawabku sambil berdiri dan mengenakan tasku.

"Lalu kau mau apa?"

"Uang, tidak ada yang lebih berharga dari itu. Ketika keluarga dan orang tua sudah hancur, maka uanglah sumber kebahagiaanku."

"Dasar anak gak beres," ujar ayah dengan suara pelan.

Sekalipun dia bergumam seperti itu dia sendiri tidak menyadari kalau dirinya juga sangat rendahan dan tidak beres, dia tidak tahu malu dan tidak punya perasaan. Rela kehilangan keluarga dan anak demi 'sensasi' baru katanya.

Ya Allah, aku hanya bisa mengurut dada.

Sebenarnya aku aku berencana untuk mulai memanfaatkan harta tante Priska lalu mengeruknya agar aku bisa membuat usaha dan hidup mandiri. Tapi aku tidak punya bayang-bayang detail langkah-langkah yang akan aku lak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status