Share

Bab 78

Sore itu Khana dilanda kegelisahan. Tatapan mata lelaki misteius itu tampak tak asing bagi Khana. Ia merasa pernah sangat dekat sebelumnya.

Sedangkan di sisi lain, kegelisahan juga dialami Areta. Ia berat untuk meninggalkan rumah kediaman Maxi, sebab sudah sangat nyaman di sana. Namun, kerinduannya pada Husein tentu mengalahkan segalanya.

Seminggu setelah memikirkan kepurusan tersebut, Areta sudah membulatkan tekad agar segera pulang. Maxi dengan besar hati mengantarkannya sampai selamat di tempat yang ia tuju.

Sepanjang perjalanan Areta bergeming, seekali ia menoleh ke arah Maxi yang sedang fokus menyetir. Areta sadar, ada luka di hati lelaki yang telah salah mencintainya itu.

Di bangku belakang, Juni juga ikut mengantarkan wanita yang sudah dianggapnya sebagai putri sendiri tersebut.

"Kapan-kapan datanglah lagi berkunjung ke kampung, Nyonya. Bunda dan yang lain pasti akan merindukanmu," ujar Juni.

"Saya berjanji tidak akan melupakan tempat terindah yang telah Bunda sediakan itu," sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status