Share

Bab 85

Sore harinya, Khana mulai bosan mengurung diri di dalam kamar. Ia kemudian keluar dan duduk di taman samping rumahnya. Kebetulan Areta juga sedang menuju ke sana. Langkah istri pertama Husein itu terhenti saat melihat Khana.

"Rasanya aku tak mau bertemu atau pun bicara pada Nona Khana saat ini," gumamnya yang menimbang ucapan sang mertua tadi.

Areta berhasil terbakar dendam lama yang nyatanya tak akan bisa sirna begitu saja.

Ketika ia hendak memutar langkahnya mundur, tiba-tiba Khana menoleh dan memanggilnya. "Nyonya Areta."

Tentunya Areta terpaksa berhenti dan memberikan respon.

"Ya," sahutnya dingin.

Khana bangkit, lalu mendekat.

"Nyonya Areta mau ke mana?"

"Ke dalam."

"Hem, memangnya dari mana?"

"Tidak dari mana-mana." Sikap Areta jelas berubah pada Khana. Selir Husein tersebut dapat merasakan perubahannya.

"Nyonya Areta masih marah padaku?" tanya Khana lagi.

Areta menyeringai miris. Ia bahkan tidak marah, tetapi kecewa. Ya, kecewa pada dirinya sendiri yang tak bisa membuat suami s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status