Share

Bab 83

Pagi harinya suasana masih lagi tegang. Husein tak ikut sarapan di meja. Ia langsung berlalu ke kantor tanpa bicara sepatah kata pun pada orang-orang yang ada di sana.

Sedangkan Khana juga mengurung diri di dalam kamar. Pintu yang dirusak kemarin sudah diperbaiki.

"Putra saya jadi tak sarapan dan kehilangan keceriaannya karena wanita laknat itu," gumam Ros.

Areta tak ingin mendengar kata-kata yang dapat memancing emosinya juga, Jadi, ia memutuskan untuk menjauh dan melangkah meninggalkan meja makan.

Seperginya Areta, Ros dan Flo berniat menemui Khana. Keduanya tentu bukan ingin menjenguk karena peduli. Melainkan ingin memperlihatkan kesenangannya dengan apa yang sedang menimpa Khana.

Saat sampai di dalam kamar Khana, Ros langsung membuka suara.

"Harusnya Husein tak perlu mengotori tangannya sendiri dengan mencoba menghabisimu! Cukup ceraikan dan usir saja," seru Ros seraya menyeringai sinis.

Khana menghela napas malas. Gemeletuk giginya beradu menahan geram atas ucapan yang didengarny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status