Share

Bab 82

Di dalam kamar, Husein menatap serius ke arah mata Khana yang tampak gelisah. Husein tak suka dikhianati, jadi ia sangat menekankan peringatan pada selirnya tersebut.

"Saya harap kau bisa belajar dari pengalaman masa lalu, Nona Khana. Saya tidak akan mentoleransi kesalahanmu tentang laki-laki lain, jika nanti kau berbuat ulah lagi," ujarnya dengan tegas.

Khana menelan ludah getir, kemudian ia mencoba mengukir senyum sinisnya.

"Aku sudah katakan yang seujurnya padamu, Tuan. Kalau pun aku hendak bermain-main, maka aku pastinya akan mencari sosok laki-laki yang sama seperti sebelumnya. Sebab jelas dia mencintaiku," sahut Khana.

Kalimatnya itu memancing emosi Husein. Kedua tangan kekarnya mengepal keras dan seperdetik berikutnya Husein melayangkan pukulan ke dinding.

Bugh!

Suara itu menggema di dalam ruangan kamar. Khana memejamkan matanya karena terkejut. Tubuh selir muda Husein tersebut seketika menjadi gemetar. Ia telah salah membangunkan singa yang sedang tidur.

"Coba ulangi ucapanmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status