Share

Bab 45

***

Sebulan sudah berlalu, hilangnya Khana belum jua menemukan titik terang. Bangunan rumah mewah yang diminta Khana pun telah berdiri dengan sempurna.

"Di mana kamu, Nona Khana? Kenapa tega sekali meninggalkan saya dengan kerinduan tanpa ada obatnya ini? Kembalilah, saya sangat lemah tanpamu," ujar Husein seraya memandangi foto Khana yang tersenyum manis.

Areta berada tepat di belakang suaminya tersebut. Air mata ikut menetes ke pipinya saat menyaksikan bagaimana terlukanya sang suami tanpa selirnya itu.

Dengan hati yang terbiasa remuk redam, Areta mengundurkan langkah dan berlalu menuju taman samping rumah. Lokasi itu menghubungkan antara rumahnya dan rumah yang dibuatkan untuk Khana.

"Dalam waktu singkat wanita itu mampu memusnahkan kebahagiaanku. Bahkan saat dia tak ada pun aku tetap kalah," gumam Areta.

Tak lama Roy datang ke sana. Ia menghampiri Areta yang sedang menangis sambil mengepalkan kedua tangan. Roy juga sempat mendengar ucapan istri pertama Husein tersebut.

"Nyonya Are
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status