Share

Bab 48

Waktu terus berjalan, Areta tak tenang berdiam diri saja di rumah tua peninggalan orang tuanya. Akhirnya Areta mencoba bangkit dan mulai memberanikan diri untuk kembali ke kota. Ia ingin menemui sang suami yang tak kunjung datang menjenguknya selama dirinya berada di desa.

Dengan modal nekad dan keyakinanan penuh, Areta pun berlalu menggunakan angkutan umum. Hidupnya benar-benar dibuat melarat, karena Husein tak pernah memberikan nafkah setelah pengusiran itu.

Perjalanan panjang yang ditempuh Areta tak menggentarkan semangatnya untuk menuntut haknya. Ia sampai di depan halaman rumah mewah yang dulu dihuninya. Bahkan bangunan di sebelahnya yang dibuat khusus milik Khana pun tampak seperti sudah ada yang menempati.

"Mungkin jalang itu sudah kembali, hingga aku sama sekali tak dibutuhkan lagi," gumamnya seraya melanjutkan langkah menuju ke depan pintu.

Tangan Areta gemetar ketika harus menekan bel. Ada rasa pilu bercampur rasa rindu pada sang suami.

Tak lama kemudian, pintu dibuka. Areta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status