Share

Memulai Hidup Baru.

Author: Winarsih_wina
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Gila, kau benar-benar datang kemari. Dasar bodoh, kenapa tak menghubungi aku sejak kemarin?"

Miska, dia adalah teman SMA ku. Dia menetap di kota ini setelah menikah, kami bertemu di f******k setelah lama terpisah.

"Aku tak mau merepotkanmu Mi. Tapi saat ini aku butuh bantuanmu, untuk mencarikan rumah kontrakan yang minimalis saja."

Miska tertawa, dia bilang kalau tak jauh dari rumahnya ada rumah di kontrakan. Tempatnya aman dan strategis, banyak angkutan umum lewat. Jadi aku tak susah jika keluar membawa bayiku.

"Bagus kalau begitu, apalagi kalau bisa untuk usaha. Pasti akan jauh lebih bagus lagi."

Aku bersama Miska, akhirnya menuju ke rumah yang di kontrakan itu. Aku harus segera punya tempat tinggal, tak enak lama-lama tidur di hotel, selain mahal tapi juga sepi.

"Bagus Mi, ini saja aku ambil. Tempatnya tenang dan adem. Kau juga bisa sering-sering kemari, agar aku tak kesepian."

Miska tertawa, dia senang aku mengambil rumah yang dia tunjukkan. Aku segera membayar untuk tiga bulan du
Winarsih_wina

Baca juga "ISTRIKU MINTA CERAI SETELAH AKU TAGIH HUTANGNYA.". DUKUNG DENGAN MEMBERIKAN ULASAN BINTANG LIMA DAN GEMS YA KAK, MAKASIH.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Hal-hal Baik Di Tempat Baru.

    Mas Fandy, Hera mengunggah foto suamiku di akun media sosialnya. Sudah ada kemajuan rupanya, baguslah aku jadi tenang kalau begini.Aku keluar dari akun palsu itu. Lalu menyimpan ponsel di atas meja, aku mau istirahat sebentar, sebelum Shanum mengajak begadang.Mencoba memejamkan mata, kenapa tak bisa? Foto mas Fandy tadi menganggu pikiranku. Entah apa yang aku mau sebenarnya, sudah menjauh tapi kepikiran terus.Eck ...."Terdengar suara Shanum, biasa waktunya nenen. Aku segera memberinya ASI, agar bayi kecil itu kembali tidur."Aku menepuk pelan tubuh bayiku. Menyanyikan sholawat, agar dia tenang di tempat baru. Syukurlah tak ada drama tangisan tengah malam. Seperti saat di hotel dia terus gelisah."Anak yang baik, maafkan mama kalau kita berpisah dari papa. Kalau semua sudah tenang, kita akan kembali bertemu papa, nenek dan kakek lagi."Aku menyium pipi anakku. Lalu meletakkan di tempat tidur, aku langsung berbaring di samping bayiku. Di tempat baru terasa begitu tenang, terdengar s

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Aku Temukan Kau.

    Terlalu asyik dengan kehidupan baruku, tak menyadari kalau waktu sudah bergulir selama setahun. Shanum sudah bisa berjalan dan berlari.Bapak dan ibu menangis dan memohon agar aku kembali. Namun aku sudah bahagia dan tenang berada di tempat ini, bapak berusaha menceritakan tentang mas Fandy. Namun aku mematikan ponsel dan tak menghubungi mereka lagi, setelah tenang aku menghubungi lagi, tapi dengan syarat tak berbicara tentang mas Fandy."May, ada kabar bagus. Suamiku akan mengerjakan proyek di sini, bosnya setuju untuk membuka cabang perusahaan di kota ini. Bagusnya lagi suamiku akan memimpin perusahaan baru itu."Aku ikut senang mendengar kabar dari Miska. Baguslah jadi mereka bisa segera punya momongan, karena selama ini Miska sering LDR an sama suaminya."Bos suamiku itu malang sekali nasibnya May. Istrinya pergi meninggalkannya sendirian, entah ada masalah apa? Setahuku pria itu tampan dan kaya. Dengar-dengar mantan pengacara tapi banting stir jadi pengusaha."Aku tak menjawab, ha

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Kabur Lagi.

    "Maya, tolong jangan begini. Kasihan Shanum jika terjadi sesuatu padamu, lepaskan gunting itu aku akan membantumu pergi dari sini."Miska menangis melihat apa yang aku perbuat. Tapi ini demi anakku, tak sudi rasanya kehilangan anak dan akan di asuh oleh wanita seperti Laila atau Hera."Cukup sayang, kita bisa bicarakan semua ini.""Tak ada yang harus dibicarakan Mas, kau tak seharusnya datang kemari. Sekali lagi kau menghancurkan aku. Maaf Mi, aku harus pergi, kalian menyingkir dari jalanku serahkan kunci mobilmu mas."Mas Fandy mengambil kunci mobilnya, lalu menyerahkan padaku. Tapi aku minta dia meletakkan di meja.Aku meraih tas dan kunci dengan tangan yang memeluk Shanum. Mas Fandy terlihat frustasi tapi aku tak perduli."Jangan mengejar Mas, jika tidak aku akan menabrakkan mobil di jalanan."Aku segera keluar, menekan tombol untuk melihat dimana mobil mas Fandy terparkir. Suara bip menandakan kalau itu mobilnya."Sayang kita pergi dari sini. Kita jalan-jalan."Aku menutup pintu da

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Melepas Rindu(21+)

    "Berhenti, mau apa kau Mas? Jangan coba macam-macam denganku."Mas Fandy tak menjawab dia terus membuka pakaiannya. Kini dia benar-benar telanjang bulat."Berhenti mas, aku tak mau."Terlambat, mas Fandy sudah menindih tubuhku lalu melumat bibirku. Sialnya aku mulai merasakan sensasi yang memabukkan. Sebuah benda menusuk milikku membuat tersadar. Mencoba mendorong tubuhnya tapi tak berguna, pria itu sudah bergerak menghujamkan miliknya ke dalam tubuhku.Mencoba melawan tapi tubuhku menghianati. Tanpa sadar aku mengimbangi, gerakan pria yang katanya masih menjadi suamiku. Pria sialan itu benar-benar melampiaskan hasratnya tanpa henti. Seperti orang yang lama tak berhubungan badan."Berengsek!"Aku mendorong tubuh mas Fandy. Pria itu tak mengeluarkan miliknya dari dalam tubuhku, hanya kekehan kecil yang dia berikan, saat aku berlari menuju kamar mandi."Dia pasti lelah, aku bisa mengambil kunci kamar lalu kabur dari sini."Dengan rencana sebagus itu aku keluar dari kamar mandi diam-dia

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Pertengkaran Manis.

    "Mas ... bisa bangun? Ini sudah sore. Buka pintunya aku mau bertemu Shanum."Maya mencoba membangunkan Fandy. Menusuk dada pria itu dengan ujung jari telunjuknya, bukannya bangun Fandy justru semakin nyenyak."Aku lapar, apa kau tak kasihan. Aku bahkan belum makan siang."Fandy membuka matanya, dia lupa karena terlalu senang, menikmati tubuh istrinya yang baru tertangkap."Aku juga belum makan siang, tapi aku sudah kenyang."Fandy menaik-turunkan alisnya. Maya hanya mendengus kesal, dia hendak pergi ke balkon tapi Fandy menarik tangannya hingga terduduk di pangkuannya.Maya mencoba melepaskan diri dari pria yang katanya masih menjadi suaminya. Namun Fandy memaksa tangan Maya untuk melingkar di lehernya, lalu dia menempelkan kepalanya di dada sang istri."Bisa gak tanganmu diam Mas, aku sudah capek dan lapar juga."Bukannya menurut, Fandy justru memasukkan tangannya ke dalam baju Maya. Kemudian memainkan dada sang istri."Kau tau Yang, setahun aku mencarimu dalam keadaan lapar luar bias

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Trik Godaan Maya Untuk Melepaskan Diri.

    Fandy tertawa melihat wajah Maya yang memerah. Istrinya pasti tak tau kalau pria tadi bukan Sandi, pria tadi adalah sopir di rumah barunya. Dia sengaja minta pembantunya untuk memasak makanan kesukaan Maya dan mengantarnya ke hotel."Dasar tak punya malu," ujarnya.Aku mau mandi dulu, cepat makan sana. Setelah itu aku mau ...."Tring ...."Pergi sana, baumu sudah tak tertahankan."Maya melempar Fandy dengan sendok. Pria itu tak marah, dia mendekati istrinya hendak mencium tapi Maya mengacungkan garpu."Mandi atau mati?"Fandy mengangkat tangan dan berlari ke kamar mandi. Menutup pintu, agar Maya tak berusaha mencuri kunci pintu darinya."Kau sudah selesai makan? Istri macam apa yang tak menunggu suaminya saat makan enak.""Bukan urusanku Mas, yang penting aku kenyang. Enak juga masakan ini seperti masakan rumah, aku tau ini bukan masakan Miska, karena dia tak suka masak."Aku tak bilang temanmu yang masak. Dia hanya membelinya lalu mengantar kemari."Maya tertawa sinis, dia tau Fandy b

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Tak Jadi Bebas.

    Fandy tersungkur tak berdaya, Maya melambaikan tangan sembari menjulurkan lidahnya."Kau ....""Bye ...bye Mas."Maya menutup pintu lalu pergi ke luar. Dia harus mencari dimana Shanum berada, dia tak punya cara lain selain ke meja resepsionis. Saat keluar dari lift dia melihat, Miska berdiri di lobby menunggu seseorang."Maaf Mi, serahkan putriku. Nanti aku hubungi kau lagi, serahkan ponsel mas Fandy padanya."Maya meraih Shanum lalu mencium pipi sahabatnya. Miska yang kebingungan tak tau, harus berbuat apa."Maya berhenti! Kalau tidak bunuh saja bapakmu ini."Baru saja Maya akan menaiki taksi yang kebetulan menurunkan tamu. Terdengar teriakan bapaknya, ragu karena pria itu memegangi dadanya.Maya menarik napas, melihat kedua orangtuanya datang bersama kedua mertuanya. Pantas Fandy menahannya di kamar ternyata menunggu bantuan."Maaf Pak, Maya pergi dulu nanti aku hubungi."Bruk ...."Bapak!"Maya berlari menghampiri bapaknya. Pria itu terduduk di lantai, sembari memegang dadanya. Maya

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Menyerahkan Diri Demi Anak.

    Semua orang kembali terkejut saat Maya menampar pipi suaminya. Matanya nyalang menatap pria yang juga menegakkan kepalanya dengan angkuh."Apa kau buta? Lihat. Awas minggir, Shanum mau susu."Sandi terkejut, karena Miska menarik wajahnya. Dia tak sempat melihat baju bagian dada Maya basah, para wanita tau apa yang terjadi."Aku mau menyusui Shanum, apa bisa bawa para pria ke kamarmu?"Fandy tersadar, begitu juga dengan yang lainnya. Mereka keluar kecuali ibu dan mertua Maya, papa Fandy berbalik dan membawa istrinya, dia tak mau sang istri berbuat sesuatu yang membuat menantunya marah. Apalagi Fandy belum cerita, masalah apa yang membuat Maya kabur, jadi istrinya masih kesal pada menantunya.****"Dasar anak bodoh, tentu saja istrimu marah. Kau pikir itu hal sepele, pantas Maya begitu posesif, karena dia mencoba melindungi suaminya."Mama Fandy terlihat murka, begitu juga dengan bapak mertua dan papanya. Setelah dia menceritakan tentang Maya, yang merekam dirinya saat sedang tidur. Sial

Latest chapter

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   ENDING.

    "Kalian penipu, untuk menguasai harta ibu kalian sengaja bilang bangkrut. Kalian ingin menguasai hak Aina putriku."Siti berteriak, membuat semua orang yang datang ke acara tujuh hari nenek Fandy terkejut. Mereka tak menyangka kalau wanita itu tidak memiliki sopan-santun. Membuat Hardi muak."Cukup! Hak apa yang kau maksudkan, Siti. Aina bahkan bukan darah dagingku, dia anak harammu dengan pria lain. Apa kau mau semua orang tau siapa ayah Aina? Sudah siap di hancurkan istri dan keluarga pria itu?"Siti terkejut dia tak menyangka Hardi akan semarah itu. Selama ini tak ada yang tau soal Aina selain Hardi dan orangtua Fandy, tapi sekarang Hardi siap membuka aibnya."Bagaimana?"Siti gemetar dia hanya bisa menatap Hardi tanpa berani untuk bicara. Dia tak siap berhadapan dengan keluarga kekasihnya, apalagi tanpa perlindungan Hardi."Sebaiknya kau pergi daripada hanya membuat omong kosong. Demi harta kau tak sadar sedang berada di mana, selama ini kau sudah enak hidup dari belaskasihan kami

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Keputusan Akhir.

    "Ini gak mungkin, pasti akal-akalan kalian kan. Jangan mentang-mentang ibu tinggal bersama kalian lalu kalian berusaha menguasai hartanya."Sari terlihat marah saat pengacara keluarga datang sesuai permintaan Sari. Malas ribut orangtua Fandy menuruti permintaannya."Awalnya aku tak mau melibatkan kalian. Sayangnya kau terlalu serakah Sari, apa boleh buat segera kosongkan rumah yang kalian tempati, karena itu termasuk harta ibu yang di gadaikan. Bahkan rumah ini sudah bukan milik ibu lagi, hutang dan kesombongan membuat semuanya hilang."Kali ini Maya dan Fandy tak berani bersuara. Mereka lebih memilih untuk mendengarkan para orangtua yang bicara, agar tak terjadi keributan yang lebih panjang."Bagaimana Har? Apa kau siap bicara pada wanita ini? Wanita yang tak sadar siapa dirinya. Hanya mantan tapi masih merasa berkuasa, aku rasa sudah waktunya kau buang dia, daripada menyusahkan mu terus-menerus."Maya dan Fandy terkejut begitu juga dengan Sari. Wanita itu tak menyangka akan mendapat

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   ekstra Part(2) Warisan.

    "Setelah ibu meninggal akhirnya kalian datang juga. Begitu inginnya kalian mendapat warisan ibu."Baru saja masuk ke rumah, belum juga mendudukan bokong ke kursi. Susah terdengar ucapan pedas seorang wanita."Maksud Tante Sari apa ya? Kenapa bicara soal warisan? Saat nenek belum genap tiga hari meninggal."Fandy yang terkejut langsung menatap istri adik papanya. Mereka memang tak dekat, bahkan saat dia dan Maya menikah tak ada keluarga papanya yang datang. Sepertinya dia tau sebabnya."Heran saja, sejak ibu sakit tak ada kalian datang menjenguk tapi begitu dia meninggal cepat sekali datang pasti menginginkan harta warisan kan? Sudahlah aku bisa menebaknya dengan mudah."Fandy terlihat mengepalkan tangan, tentu dia emosi mendengar tuduhan Tantenya. Namun tidak dengan Maya, wanita itu terlihat santai sekali membuat Fandy heran dan juga bingung."Sayangnya Tante salah besar. Kami berdua tak membutuhkan warisan dari siapapun, asal tau aja kami berdua sudah memiliki dua perusahaan besar un

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Ekstra Part (1) Warisan.

    Fandy dan Maya duduk menghadap gundukan tanah merah yang masih basah. Di sana terbaring seorang wanita yang pernah merusak pernikahan mereka, wanita yang hingga akhir hayatnya tak sempat meminta maaf pada Fandy Maya."Sudah siang, kita pulang sekarang. Papa dan mama ingin bicara dengan kita."Fandy menautkan jari tangan pada tangan sang istri. Dia tau Maya masih belum bisa percaya pada kedua orangtuanya, setelah mereka sempat melakukan kesalahan pada wanita itu."Berapa lama kita di sini, Mas? Apa bisa aku pulang duluan? Rasanya tak nyaman berada di sini apalagi ada Hera."Maya terlihat tak nyaman tapi Fandy juga tak mungkin membawa istrinya pulang sekarang. Apa kata orang kalau mereka pulang, mereka saja datang setelah tiga hari kematian sang nenek. Jadi gak pantas kalau langsung pergi."Tenang ada aku bersamamu. Lagipula mama dan papa kan sudah meminta maaf, apa salahnya kita beri mereka kesempàtan, jangan sampai kejadian yang di alami nenek terjadi pada orangtua ku juga.""Apa kau

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Ending.

    Kedua pasangan itu berciuman dengan panas. Mereka bahkan lupa berada di mana saat itu, Sandoro benar-benar bahagia, saat gadis yang dia cintai membalas perasaannya. Sandoro menarik tangan gadis yang baru satu jam yang lalu menerima cintanya. Mereka duduk di kursi ruangan Maya, posisi duduk mengangkang kekasihnya, membuat milik lelaki itu semakin tegang. Apalagi wanita itu justru duduk di pangkuannya, jelas membuat miliknya semakin membesar."Ah ....Pak milikmu menusuk milikku."Gadis itu terkejut hingga melepaskan ciuman di bibir kekasih barunya. Pria itu tersenyum dan meremas pantatnya."Mau buka celana dalammu? Agar dia bisa benar-benar masuk dan membuatmu merasakan nikmatnya."Gadis itu mengerjabkan matanya. Seperti berpikir antara takut dan ingin merasakan, benda besar yang menusuk miliknya. Perlahan dia bangun dari pangkuan Sandoro, menatap mata kekasihnya lalu membelai wajah pria yang tengah memejamkan mata itu, dia tau Sandoro tengah berusaha menetralkan panas di tubuhnya."Maa

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Hikmah Dibalik Musibah

    "Hai ...mau kemana kau?"Sandoro dan bapak Maya terkejut, saat melihat Fandy berdiri menuju pintu kamar yang di tempati istrinya."Aku rela menerima rasa sakit yang di berikan istriku, tapi aku tak bisa tetap diam saat dia merasakan sakit, karena apa yang dia pikirkan apalagi semua itu tidak benar."Fandy membuka pintu dan menemukan sorot mata dingin dan penuh rasa kecewa. Perlahan dia mendekat dan bersiap, seandainya sang istri kembali menyerangnya."Kau bisa memukul atau menamparku jika itu membuatmu lega, Yank. Aku memang bodoh, hingga tanpa sadar terus membuatmu terluka dan kecewa. Hanya saja kau harus tau, aku mencintaimu tak ada wanita lain yang bisa menggantikan cinta itu. Lagipula apa yang kau pikirkan? Hingga jatuh pingsan sebelum Sandoro bicara. Apa mungkin itu bawaan bayi kita, yang sudah berkembang di rahimmu? Mungkin dia juga ikutan marah, karena mamanya berpikir papanya melakukan kesalahan lagi."Maya terlihat bingung dengan apa yang suaminya bilang. Mata wanita itu ber

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Kesalahpahaman lagi.

    Maya mengeliat merasakan sakit di kepalanya. Rasa pusing membuatnya tak sadar apa yang sudah terjadi padanya, perlahan dia terdiam saat otaknya mulai menginggat apa yang sudah terjadi."Sayang, syukurlah kau sudah sadar."Plak ...brak ...."Pergi! Aku tak mau melihatmu lagi!"Maya berteriak setelah menampar suaminya. Dia mulai membanting barang-barang yang ada di meja, pikiran dalam kepala membuatnya marah. Raut wajah Sandoro dan tatapan pria itu membuatnya menerka, apa yang sudah di lakukan Fandy."Sialan kau Mas. Percuma aku beri kau kesempatan berulang kali, ternyata kau membuatku seperti perempuan bodoh. Keluar, aku akan menggugat ke pengadilan agama kita bercerai!""Cukup Maya!"Maya tersentak saat mendengar teriakan bapaknya dari depan pintu. Wanita itu menangis histeris, karena mengira semua orang membodohinya termasuk orangtuanya."Bapak tenang dulu, sayang tenang dan dengarkan aku.""Tidak! Semua sudah jelas. Jadi pergi kalian semua, aku tak mau mendengar atau melihat kalian

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Permohonan Ivan.

    "Kau yakin wanita itu ada di tempat yang kau katakan? Bersama pak Cakra Kusuma juga."Maya menatap Sandoro, untuk memastikan kalau laporan pria itu tak salah."Yakin, aku sudah memastikannya langsung dengan sekretaris pak Cakra. Wanita itu ingin menawarkan kerjasama dengan pak Cakra."Maya mengelengkan kepala sembari menatap Sandoro. Dia heran, bagaimana pria itu bisa mendapat informasi secepat itu."Rayuan ku tak pernah gagal May. Kau mau membuktikannya?"Plak ....Maya memukul bahu Sandoro. Pria itu memang suruhan Maya tapi dia bukan pegawai Maya, jadi dia masih bisa bicara dengan santai pada wanita itu."Masih ada satu lagi kejutanku untukmu May. Kau pasti suka, tak perlu mengeluarkan tenaga untuk memberi wanita itu pelajaran, cukup dengan Vidio ini."Sandoro mengirim sebuah Vidio ke nomor Maya. Wanita itu membukanya dan terkejut, dengan wajah merah dia menatap Sandoro."Sial kau, kenapa tak mengingatkan aku soal Vidio mesum ini?"Maya mengusap wajahnya dia jadi malu pada Sandoro k

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Mencari Wanita Yang Menjebak Fandy.

    "Seorang janda yang melanjutkan usaha suaminya. Sayang isi otaknya tak terlalu bagus, jadi perusahaan tak berjalan baik justru mendekati bangkrut. Irvan menjanjikan suntikan dana dengan syarat membantu Fira menjebak suamimu."Maya mengepalkan tangan ternyata dugaannya benar. Ada yang aneh dengan wanita yang ingin bekerjasama dengan Fandy."Bagus kalau begitu terus awasi dia. Aku sendiri yang akan memberinya pelajaran, kalau dia tak boleh macam-macam dengan milikku."Sandoro adalah orang yang diminta Maya mengawasi wanita yang memasukkan obat perangsang dalam minuman Fandy. Pria itu begitu cekatan, hingga dalam waktu singkat sudah meletakkan informasi yang dia minta di atas meja kerjanya."Ngomong-ngomong, bagaimana kabar suamimu? Aku dengar dia membenturkan kepala, agar tak menyentuh wanita itu."Maya menarik napas saat mendengar pertanyaan Sandoro. Bicara soal Fandy, Maya belum menemui suaminya lagi sejak semalam. Dia masih kesal dengan kebodohan suaminya."Yah begitulah. Dia masih d

DMCA.com Protection Status