Share

Tak Jadi Bebas.

Fandy tersungkur tak berdaya, Maya melambaikan tangan sembari menjulurkan lidahnya.

"Kau ...."

"Bye ...bye Mas."

Maya menutup pintu lalu pergi ke luar. Dia harus mencari dimana Shanum berada, dia tak punya cara lain selain ke meja resepsionis. Saat keluar dari lift dia melihat, Miska berdiri di lobby menunggu seseorang.

"Maaf Mi, serahkan putriku. Nanti aku hubungi kau lagi, serahkan ponsel mas Fandy padanya."

Maya meraih Shanum lalu mencium pipi sahabatnya. Miska yang kebingungan tak tau, harus berbuat apa.

"Maya berhenti! Kalau tidak bunuh saja bapakmu ini."

Baru saja Maya akan menaiki taksi yang kebetulan menurunkan tamu. Terdengar teriakan bapaknya, ragu karena pria itu memegangi dadanya.

Maya menarik napas, melihat kedua orangtuanya datang bersama kedua mertuanya. Pantas Fandy menahannya di kamar ternyata menunggu bantuan.

"Maaf Pak, Maya pergi dulu nanti aku hubungi."

Bruk ....

"Bapak!"

Maya berlari menghampiri bapaknya. Pria itu terduduk di lantai, sembari memegang dadanya. Maya
Winarsih_wina

Terima kasih mengikuti cerita ini. baca juga "ISTRIKU MINTA CERAI SETELAH AKU TAGIH HUTANGNYA" sudah tamat. Berikan dukungan ya kak agar bisa tetap eksis ceritanya, dengan memberikan ulasan bintang lima dan GEMS sebanyak-banyaknya

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status