Terima kasih mengikuti cerita ini. baca juga "ISTRIKU MINTA CERAI SETELAH AKU TAGIH HUTANGNYA" sudah tamat. Berikan dukungan ya kak agar bisa tetap eksis ceritanya, dengan memberikan ulasan bintang lima dan GEMS sebanyak-banyaknya
Fandy tersungkur tak berdaya, Maya melambaikan tangan sembari menjulurkan lidahnya."Kau ....""Bye ...bye Mas."Maya menutup pintu lalu pergi ke luar. Dia harus mencari dimana Shanum berada, dia tak punya cara lain selain ke meja resepsionis. Saat keluar dari lift dia melihat, Miska berdiri di lobby menunggu seseorang."Maaf Mi, serahkan putriku. Nanti aku hubungi kau lagi, serahkan ponsel mas Fandy padanya."Maya meraih Shanum lalu mencium pipi sahabatnya. Miska yang kebingungan tak tau, harus berbuat apa."Maya berhenti! Kalau tidak bunuh saja bapakmu ini."Baru saja Maya akan menaiki taksi yang kebetulan menurunkan tamu. Terdengar teriakan bapaknya, ragu karena pria itu memegangi dadanya.Maya menarik napas, melihat kedua orangtuanya datang bersama kedua mertuanya. Pantas Fandy menahannya di kamar ternyata menunggu bantuan."Maaf Pak, Maya pergi dulu nanti aku hubungi."Bruk ...."Bapak!"Maya berlari menghampiri bapaknya. Pria itu terduduk di lantai, sembari memegang dadanya. Maya
Semua orang kembali terkejut saat Maya menampar pipi suaminya. Matanya nyalang menatap pria yang juga menegakkan kepalanya dengan angkuh."Apa kau buta? Lihat. Awas minggir, Shanum mau susu."Sandi terkejut, karena Miska menarik wajahnya. Dia tak sempat melihat baju bagian dada Maya basah, para wanita tau apa yang terjadi."Aku mau menyusui Shanum, apa bisa bawa para pria ke kamarmu?"Fandy tersadar, begitu juga dengan yang lainnya. Mereka keluar kecuali ibu dan mertua Maya, papa Fandy berbalik dan membawa istrinya, dia tak mau sang istri berbuat sesuatu yang membuat menantunya marah. Apalagi Fandy belum cerita, masalah apa yang membuat Maya kabur, jadi istrinya masih kesal pada menantunya.****"Dasar anak bodoh, tentu saja istrimu marah. Kau pikir itu hal sepele, pantas Maya begitu posesif, karena dia mencoba melindungi suaminya."Mama Fandy terlihat murka, begitu juga dengan bapak mertua dan papanya. Setelah dia menceritakan tentang Maya, yang merekam dirinya saat sedang tidur. Sial
SEBELUM BACA KLIK, SUBSCRIBE DAN SUMBANGKAN GEMS YA KAK. TERIMA KASIH "Aku mau pulang ke rumah bapak, gak mau kemana-mana."Maya menatap sinis ke arah suaminya. Fandy kembali menarik napas, takut terlepas emosi."Kita suami-istri May, mau sampai kapan kau harus seperti ini?""Terserah aku, kalau tak suka kau boleh pergi. Jadi rumah ini bisa kau tempati bersama wanita mana pun yang kau suka."Maya berucap santai membuat Fandy menarik napas kesal tapi tak bisa berbuat apa-apa."Rumah ini aku beli untuk kita yang, sebenarnya aku tau kau di kota ini. Cuma tak tau aja kalau istri Sandi temanmu, kalian berdua sama-sama lebai, cabe-cabean. Bikin akun sosmed kok aneh.Untung aku bisa menyuruh orang masuk ke akunmu, lalu membaca pesan kalian berdua.""Apa? Buka! Ternyata kau orangnya. Pantas aku tak bisa masuk ke akun asliku."Fandy tertawa lalu meraih ponsel istrinya. Menggetik sebentar lalu melihat ponselnya berbunyi."Aku suruh buka akun milikku dodol, bukan menyimpan nomormu."Fandy menin
SEBELUM BACA KLIK, SUBSCRIBE DAN SUMBANGKAN GEMS YA KAK. TERIMA KASIH "Kau bisa pesan lagi kalau masih lapar? Tenang aku yang bayar."Maya menatap ke arah Fandy. Terdengar dia mendengus kesal, karena ucapan Fandy barusan."Kalau untuk makan beginian, aku bisa bayar sendiri kali. Aku hanya tak ingin Shanum kalah dengan wanitamu di luar sana, yang menikmati uangmu dengan mudah."Maya berdiri setelah melihat makanan dan minuman Fandy sudah habis. Wanita itu meraih dompet dan mengeluarkan uang tunai."Tapi kalau tak rela, aku bisa bayar sendiri sekalian aku bayari."Fandy mencegah Maya membayar makanan mereka. Pria itu kesal karena istrinya kembali ketus padanya."Baiklah, aku keluar duluan kalau begitu. Terima kasih traktirannya lain kali tak usah."Fandy mengaruk kepalanya yang tak gatal. Maya masih aja menguji kesabarannya."Aku yang menyetir kau duduk di samping. Motor di bawa Manto."Maya melihat kearah motor Fandy. Sudah ada seorang pria menaiki motornya, entah sejak kapan dia meng
SEBELUM BACA KLIK, SUBSCRIBE DAN SUMBANGKAN GEMS YA KAK. TERIMA KASIH "Kalian baru sampai Fan, masa iya kau langsung membawa istrimu pulang?"Mereka baru sehari sampai. Fandy sudah sibuk mengajak Maya pulang ke rumah mereka, rumah yang sudah selesai di renovasi saat Maya kabur."Maya harus melihat rumah kami Ma, rumah yang belum sempat dia tempati, karena kabur."Mendengar ucapan anaknya, mama Fandy hanya bisa menarik napas tapi tak bisa berbuat apa-apa."Baiklah kalau kalian berkeras, jaga anak dan istrimu Fan. Jangan berulah lagi, kasihan Maya terus kau buat susah.""Susah apa sih Ma, dia saja yang ....""Apa?"Fandy tak melanjutkan ucapannya karena Maya keburu melotot. Kalau begitu Fandy memilih diam dan meminta maaf."Ayo kita pulang ke rumah kita. Shanum pasti senang karena punya kamar sendiri.""Kamar sendiri? Buat apa? Dia akan tidur bersamaku. Kau saja yang tidur sendiri."Fandy segera mendorong tubuh Maya, agar wanita itu tak mengomel terus. Dia segera membawa istrinya masuk
SEBELUM BACA KLIK, SUBSCRIBE DAN SUMBANGKAN GEMS YA KAK. TERIMA KASIH Maya melirik Fandy yang baru saja keluar dari kamar mandi. Pria itu terlihat tak perduli meski istrinya melirik tajam, sudah tiga hari mereka tinggal satu rumah, tapi pria itu acuh tak acuh."Bosan, mandi aja lah."Maya segera pergi ke kamar mandi, tak lama dia keluar hanya mengunakan handuk melilit di tubuhnya. Dia menarik napas kesal, saat suaminya tak melirik sama sekali. "Kita lihat siapa yang kuat," ujarnya dalam hati.Pluk ....Maya melepas handuk di tubuhnya. Dengan keadaan telanjang, dia mengambil pakaian dalam dan mengambil baju di lemari. Masih tak tergoda juga pria yang berdiri di belakangnya.Maya segera mengunakan bajunya, lalu meraih ponsel di atas nakas. Mengusap benda itu sebentar lalu tersenyum, kali ini Fandy mulai agak kepo."Siang ini aku mau keluar, ada reuni dengan teman-teman sekolah. Aku sih tak perlu ijin mu, tapi sebagai suami kau harus tau. Satu lagi mungkin aku akan pulang terlambat, ka
SEBELUM BACA KLIK, SUBSCRIBE DAN SUMBANGKAN GEMS YA KAK. TERIMA KASIH "Jadi kau mengaku kesepian? Kenapa tak bilang? Kalau begini kan aku tak perlu susah-susah bangun pagi. Kita bisa habiskan hari Minggu ini berduaan saja."Maya tersedak saat mendengar ucapan Fandy. Dia baru tau kalau hari ini Minggu, buat apa juga suaminya pergi ke kantor."Maaf, aku sudah punya agenda berdua dengan Shanum. Kau tak ada dalam agenda itu."Bukannya marah, Fandy kembali mendekati istrinya, lalu duduk di samping wanita itu."Katanya mau ada reuni? Kenapa hanya ada kau dan Shanum? Kalau ada orang lain, berarti aku bisa ikutan."Fandy menoel pipi istrinya, membuat Maya menjauhkan dirinya dari pria itu."Mau jauhan lagi, katanya kesepian karena tak aku ajak bicara? Kalau begitu aku pergi saja."Fandy melangkah menuju keluar. Niatnya Hanya membuat istrinya kesal, siapa tau ada badai di depan pintu."Hai ...mas, sorry bisa kita bicara sebentar. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu, ini tentang L
SEBELUM BACA KLIK, SUBSCRIBE DAN SUMBANGKAN GEMS YA KAK. TERIMA KASIH Plak ...."Pa!"Papa Fandy menampar wajah putranya, untunglah sang mama berhasil memenangkan pria itu, kalau tidak entah apa yang terjadi."Katakan pada bapak Fan. Kesalahpahaman apa lagi, yang terjadi diantara kalian bedua, Maya anak bapak yang kuat. Dia bisa menghadapi pria yang sangat dia cintai, bahkan meninggalkannya ketika hatinya sudah teramat sakit. Dia juga memilih pergi ketika hatinya tak lagi kuat menghadapimu. Kenapa kali ini dia memilih kematian? Hanya untuk menghindarimu."Fandy berlutut di depan orangtua istrinya, membuat bapak Maya murka. Pria itu tau perbuatan Fandy melukai perasaan besannya."Berdirilah, jangan terlalu mudah berlutut, selain pada tuhanmu. Katakan apa yang membuat Maya memilih melukai dirinya? Kalau selama ini bapak membelamu. Mungkin kali ini bapak akan menurutin keinginan anak bapak, meski dia harus berpisah dengan suaminya.""Mas, jangan asal bicara. Kita cari penyelesaian masa