Share

163. Bagian 25

Dewi Mawar Hitam yang saat itu masih melayang di udara, tersentak kaget, "Celaka tigabelas!" Tidak ada waktu untuk menghindar, bahkan untuk menghimpun kekuatan juga tidak sempat. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah memperhebat serangan hawa angin tajam ke lawan, siapa tahu saja sanggup menahan pukulan sakti yang dilancarkan lawan.

Wutt! Wutt!! Dhuarr! Buaghh! Crasss! Crasss!!

Cambuk di tangan lawan kontan terputus-putus menjadi puluhan potong, termasuk pula kepala Cambuk Pemutus Jiwa menggelinding ke tanah dalam kondisi

terbelah kecil-kecil. Orang tanpa kepala tentu nyawanya tidak bakalan mau lama-lama berada di dalam raga, apalagi jika berdiri lama-lama!

Bruggh!

Bersamaan dengan rubuhnya Cambuk Pemutus Jiwa yang tanpa nyawa lagi, Dewi Mawar Hitam ikut melayang jatuh di tanah.

Bruggh!

Dewi Mawar Hitam segera berusaha bangkit dari keterpurukan, namun baru saja mengangkat kepala, darah kental kehitaman tersembur keluar da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status