Share

164. Bagian 4

"Bentuknya seperti apa?"

Seperti bergumam, Dewi Mawar Hitam berkata lirih, “Seperti apa ya? Emm... mungkin bisa dikatakan seperti... serabut... ya... serabut kayu warna coklat yang segera kucabut, karena bentuknya cuma kecil. Setelah itu kubuang."

“Serabut kayu?"

"Betul."

“Apa kau tidak merasakan tanda-tanda keracunan yang aneh, Pusing misalnya?"

Dewi Mawar Hitam menggeleng. Beberapa saat kemudian, barulah Dewi Mawar Hitam menyadari bahwa tubuhnya terasa hangat di bawah pusar, tepatnya di liang surga miliknya.

Tiba-tiba Bintang melihat sebuah urat warna hijau di lengan kiri Dewi Mawar Hitam.

"Celaka!" desisnya, "Kalau dibiarkan saja, aliran darahnya bisa meledak sewaktu-waktu. Aku harus bertindak cepat." Bintang segera bangkit berdiri dan mengambil keputusan cepat, lalu meraih tangan Dewi Mawar Hitam sambil berkata, "Kita harus cari tempat atau penginapan. Penyakitmu harus segera disembuhkan atau kau akan mati dengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status