LINGGA KALAGENI: Pendekar Terkutuk dari Sekte Pedang Naga

LINGGA KALAGENI: Pendekar Terkutuk dari Sekte Pedang Naga

last updateLast Updated : 2025-01-15
By:   Alie-Afie  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
21Chapters
698views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Kisah perjalanan pendekar pedang menjadi yang terkuat di alam semesta. Lingga Kalageni merupakan pemuda biasa dari desa terpencil. Kemalangan membuatnya bertemu dengan Batara Kara, Sang Legenda Pedang kerajaan sangkala. Batara Kara merubah hidupnya menjadi seorang seniman beladiri. Dia melatihnya hingga namanya mulai terkenal dalam dunia persilatan. Perjalanan hidup juga membuat Lingga terus tumbuh menjadi semakin kuat. Bukan hanya kerajaan sangkala, namanya terdengar harum sampai ke seluruh penjuru benua. Kemunculan iblis membuat manusia dilanda ketakutan. Namun Lingga berhasil membawa ketentraman dan menjadikannya legenda pedang terkuat di dunia. Disaat dunia baru saja berada dalam kedamaian, dewa langit membuat kekacauan dengan ikut campur permasalahan dunia. Lingga tidak tinggal diam, terus mengasah kemampuannya, dan membuat dewa langit bertekuk lutut di bawah kakinya.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bocah Terkutuk

"Lepaskan aku! Tolong lepaskan aku!" Seorang pemuda berusia 14 tahun berusaha memberontak dari kepala desa dan beberapa orang desa yang sedang mengaraknya. Pemuda itu sedang diarak menuju ke jurang yang sangat dalam hingga tak ada satupun yang dapat melihat dasarnya karena tertutup kabut hitam. Pemuda itu bernama Lingga Kalageni, pemuda malang yang sudah ditinggal ayah dan ibunya sejak masih berusia lima tahun. "Dasar bocah terkutuk! Kamu pantas mati!" Beberapa warga desa yang berpapasan dengan arak-arakkan, mengumpat dan melempari Lingga dengan bebatuan. Sebagian dari yang lain memukulinya hingga darah mengucur deras dari sekujur tubuhnya. "Bunuh pembawa sial terkutuk!" teriak warga desa. Semua ini karena sebuah tato aneh yang ada di perut Lingga yang dianggap terkutuk. Wabah, kekeringan, dan bencana yang selalu melanda desa selalu dikaitkan dengan tato yang ada di perut Lingga. Karena anggapan-anggapan itulah, Lingga pun selalu menjadi bahan siksaan dari warga desa setiap hari...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
21 Chapters
Bocah Terkutuk
"Lepaskan aku! Tolong lepaskan aku!" Seorang pemuda berusia 14 tahun berusaha memberontak dari kepala desa dan beberapa orang desa yang sedang mengaraknya. Pemuda itu sedang diarak menuju ke jurang yang sangat dalam hingga tak ada satupun yang dapat melihat dasarnya karena tertutup kabut hitam. Pemuda itu bernama Lingga Kalageni, pemuda malang yang sudah ditinggal ayah dan ibunya sejak masih berusia lima tahun. "Dasar bocah terkutuk! Kamu pantas mati!" Beberapa warga desa yang berpapasan dengan arak-arakkan, mengumpat dan melempari Lingga dengan bebatuan. Sebagian dari yang lain memukulinya hingga darah mengucur deras dari sekujur tubuhnya. "Bunuh pembawa sial terkutuk!" teriak warga desa. Semua ini karena sebuah tato aneh yang ada di perut Lingga yang dianggap terkutuk. Wabah, kekeringan, dan bencana yang selalu melanda desa selalu dikaitkan dengan tato yang ada di perut Lingga. Karena anggapan-anggapan itulah, Lingga pun selalu menjadi bahan siksaan dari warga desa setiap hari
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more
Berlatih Beladiri
Lingga yang berasal dari desa terpencil tentu tidak mengetahui siapa Batara Kara dan apa itu sekte pedang naga. Batara Kara adalah seorang legenda pedang kerajaan sangkala. Ribuan pemuda mengantri untuk dapat memasuki sektenya dan menjadi muridnya. Batara Kara sedang menyendiri dan bersemedi di dasar jurang untuk meningkatkan kekuatan. Saat melihat Lingga terjatuh, dia dengan sigap menyelamatkannya. "Salam kenal kek, aku Lingga Kalageni." Batara Kara mengangguk, kemudian bertanya, "Siapa yang menjatuhkanmu ke jurang?" Lingga hanya menghela nafas mengingat kekejaman warga desa. Dia kemudian menceritakan kejadian nahas yang menimpanya termasuk tato aneh di perutnya yang dikaitkan dengan kesialan yang sering menimpa desa. "Bisakah kamu menunjukkan tato aneh di perutmu itu?" pinta Batara Kara. Lingga mengangguk lalu mengangkat bajunya yang sudah berlumuran darah. Batara Kara mengamati dengan serius tato di perut Lingga. Ternyata, tato di perut Lingga bergambar naga berwarna biru,
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more
Balas Dendam
Saat malam menjelang, Lingga bergerak senyap di desanya. Dia menyelinap masuk ke rumah-rumah warga dan membunuh mereka semua. Wanita dan anak-anak bahkan tidak luput dari amukannya. Mereka semua sama saja telah menindas dan menyiksanya. Lingga telah menjalani kehidupan tragis dimana setiap hari dia selalu disiksa oleh warga desa dan tidak ada siapapun yang menolong maupun membelanya. Karena hal itu, dia menjadi pemuda kejam yang tidak mengenal kata ampun. Kini Lingga menuju ke kediaman terakhir yaitu kediaman kepala desa. Duarrr Lingga mendobrak pintu rumah kepala desa. "Siapa yang berani mengganggu malam indahku?" teriak kepala desa kemudian keluar dari dalam kamar bersama dua istrinya yang masih muda. Matanya melotot seakan melihat hantu. "Li ... Li ... Lingga?" Lingga tidak merespon dan langsung melesat ke arah dua istri kepala desa kemudian meninju mereka. Bammm Bammm Kedua istri kepala desa tewas mengenaskan. Tubuh mereka terkoyak dan hancur menjadi beberapa bagian. Ke
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more
Rencana Sekarsari
Seseorang gadis keluar dari dalam kereta. Dia adalah Sekarsari, seorang gadis berparas cantik dengan balutan gaun yang sangat indah. Kecantikannya membuat ketiga perampok menatapnya dengan penuh birahi. "Aku akan memberikan hartaku kepada kalian." Sekarsari memilih memberikan harta miliknya. Dia menyerah karena lima pengawalnya telah tewas dibunuh oleh ketiga perampok itu, dan sekarang hanya tinggal dirinya dan sang kusir. "Hahaha." Ketiga perampok tertawa licik. "Bukan hanya hartamu, kami ingin memiliki tubuhmu." Sekarsari menjadi sangat panik. "Bukankah perampok seperti kalian hanya menginginkan harta?" "Itu sebelum kami melihat tubuh indahmu." Lingga yang memperhatikan sejak tadi akhirnya menampakkan diri. Kemunculannya yang tiba-tiba membuat ketiga perampok terkaget. "Siapa kamu?" tanya mereka sambil menghunuskan golok ke arah Lingga. Lingga tidak menanggapi dan langsung melesat zigzag lalu meninju ketiga perampok itu. Bammm Bammm Bammm Ketiga perampok terkena tinju Lin
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more
Tuan Muda Arogan
Melihat Susena sangat marah, Bagaswara menjadi sangat khawatir akan keselamatan keluarganya. "Sampah ini telah merayu putriku." Bagaswara segera menyalahkan Lingga karena penolakan putrinya direspon buruk oleh Susena. "Itu tidak benar, aku dan Lingga saling mencintai. Aku harap Tuan Susena bisa bersikap dewasa! Aku sudah memiliki kekasih, tidak mungkin menerima lamaranmu." Sekarsari tetap bersikeras menolak Susena. Bagaswara melotot ke arah putrinya. "Sekarsari,,, Tuan Susena adalah berkah bagi keluarga kita. Cepat usir sampah tidak tahu malu itu!" perintahnya. Bagaswara tidak punya pilihan lain. Dia berusaha menenangkan amarah Susena dan menyuruh Sekarsari segera mengusir Lingga. Dia juga melakukannya agar Lingga tidak terseret masalah keluarganya. Susena mengangguk senang mendengar perkataan Bagaswara. "Tidak ada satupun yang bisa mencegahku memiliki wanita yang aku inginkan karena itu sama saja mempermalukan keluarga Wirajaya." Susena mengancam Sekarsari dengan membawa nama b
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more
Bersiap Perang
Lingga yang habis kesabarannya melesat ke arah Susena dan langsung meninjunya. Bammm Susena terpental mengenai dinding. Namun dia masih baik-baik saja karena Lingga tidak mengeluarkan segenap tenaganya. "Aku berbaik hati kepada bajingan sepertimu namun kamu berani menghina ibuku." Lingga tidak lagi peduli dengan keluarga wirajaya. Susena tersenyum, bahkan setelah menerima tinju dari Lingga. Dia menyeka darah yang keluar dari bibirnya. "Kamu hanya beruntung karena aku tidak waspada. Apa kamu marah padaku? Ibumu memang pelacur murahan." Lingga yang sangat murka tiba-tiba sudah berada di hadapan Susena. Dia mencekiknya kemudian langsung memukuli wajahnya. Bammm Bammm Bammm "Apa kamu sudah bersikap waspada?" tanya Lingga sambil terus memukulinya. Susena berteriak kesakitan menerima setiap pukulan dari Lingga. Dia tidak berdaya menghadapinya dan dalam waktu singkat mukanya babak belur dan mengeluarkan banyak darah. Sekarsari dan Bagaswara hanya bisa terdiam menyaksikan Lingga. M
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more
Aku Sehebat Ini
Wirajaya segera memimpin pasukannya menuju kediaman keluarga bagaswara. Dia juga memerintah beberapa orang untuk menyebar ke beberapa titik perbatasan untuk memastikan tidak ada satupun anggota keluarga bagaswara yang melarikan diri. Pergerakan pasukan keluarga wirajaya membuat kota mawar putih menjadi gempar. Keluarga kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas segera mengetahui jika keluarga wirajaya akan menyerang keluarga bagaswara. "Apa yang telah membuat keluarga wirajaya murka dengan keluarga bagaswara?" Beberapa keluarga mempertanyakan alasan penyerangan yang dilakukan oleh keluarga wirajaya. "Menurut kabar, Susena telah dianiaya di kediaman Bagaswara. Mukanya babak belur dan kedua lengannya patah." "Keluarga bagaswara benar-benar mencari mati, mereka akan segera lenyap dari dunia ini." Di kediaman keluarga bayuaji, seorang pemuda bernama Damar menghadap kepala keluarga bayuaji. "Keluarga bagaswara telah bertahun-tahun menjalin hubungan bisnis dengan keluarga bayuaj
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more
Mewarisi Bisnis
"Apa maksudmu?" tanya Lingga. "Kamu bisa bertanya kepada Sekarsari," jawab Bagaswara. "Sekarang aku dan pasukanku harus menuju kediaman keluarga wirajaya untuk melenyapkan keluarga itu sampai ke akar-akarnya," lanjutnya. Linggapun menemui Sekarsari sementara Bagaswara dan pasukannya menuju kediaman wirajaya. "Apa maksud ayahmu dengan asset dan bisnis keluarga wirajaya?" tanya Lingga kepada Sekarsari setelah menemuinya. "Tuan Lingga berhak menguasai asset dan bisnis peninggalan keluarga wirajaya karena Tuan Lingga yang telah menghancurkan mereka." "Memang asset dan bisnis apa saja yang mereka miliki?" "Mereka menguasai toko herbal di kota mawar putih dan baru-baru ini mereka telah menemukan area dengan kandungan zamrud di gunung kuskus." "Aku tidak mengetahui tentang bisnis dan terlalu malas mengurusinya. Bisakah keluarga bagaswara yang mengurusnya?" "Tuan bisa membahasnya bersama ayahku." "Tidak perlu, aku akan segera pergi dari sini," tolak Lingga. "Bisakah tuan m
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more
Kumbang Hitam
"Berapa harga pakaian ini?" tanya Lingga sambil mencoba menyentuh pakaian yang dia inginkan. Pelayan toko menepis tangan Lingga. "Jangan menyentuhnya sebelum kamu membelinya!" "Aku akan membelinya, berapa harganya?" "2.000 koin perunggu." Lingga tersedak mendengarnya. Dia hanya diberi 2.000 koin perunggu oleh Bagaswara dan hanya cukup untuk membeli satu pakaian. "Apa ada yang lebih murah?" "Heh, dasar miskin," maki pelayan toko. "Tidak perlu memakiku! Tunjukkan saja pakaian yang lebih murah!" kata Lingga. "Ini." Pelayan toko menyodorkan pakaian yang paling murah. "Berapa?" tanya Lingga. "1.200 koin perunggu dan tidak ada lagi pakaian yang lebih murah," kata pelayan. "Baiklah, aku akan membelinya," balas Lingga. Setelah membayarnya, Lingga mengganti pakaiannya dan membuang pakaian yang lama di tong sampah. Dia kini berjalan dengan penuh percaya diri setelah berganti pakaian dengan pakaian yang cukup bagus. Melihat restoran mewah, perut Lingga menjadi keroncongan.
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more
Bocah Gila
Walikota dan Saraswati hanya diam menyaksikan Lingga. Mereka berpikir perseteruan antara Lingga dan ketua kelompok kumbang hitam akan menarik sehingga ingin melihatnya. "Cihhh." Ketua kelompok kumbang hitam meremehkan kemampuan Lingga. "Aku tidak akan segan membunuhmu," katanya. "Baiklah, ayu maju!" Lingga tidak gentar menghadapinya. Jika ternyata ketua itu lebih hebat darinya, dia berencana melarikan diri. "Bajingan tengik! Bertarung denganmu menurunkan harga diriku, cepat berikan uang itu!" "Kalau begitu, akulah yang akan maju terlebih dahulu." Lingga melesat ke arah ketua kelompok kumbang hitam. Lingga mencoba meninjunya, namun ketua itu dapat menghindari serangannya. Mereka berdua kemudian saling beradu tinju. "Hiattt, ciattt, ciattt." Lingga dan ketua kelompok kumbang hitam saling berusaha melumpuhkan dengan teknik beladiri mereka masing-masing. Lingga mencoba meninju wajah sang ketua kelompok kumbang hitam. Ketua itupun menepis serangan Lingga dan berbalik mencob
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status