Share

82

Lalu lintas di pusat Kota Ryha ramai seperti biasanya. Berbagai macam kendaraan dengan beraneka rentang harga berseliweran dan berebut tempat di jalanan, berlomba-lomba mencapai tujuan secepatnya. Tapi, sebuah mobil mahal berwarna hitam yang bergerak mendekat mencuri atensi Erian yang tengah memelototi jalan raya dari balkon ruang rawat inap tempatnya berdiri.

“Cih,” decih Erian tidak riang saat melihat mobilnya memasuki halaman parkir Rumah Sakit Ryha. Namun, ia tetap mempertahankan posisinya, menunggu salah satu dari dua pria penjaga keamanan di rumahnya keluar dari kendaraan mahalnya itu. Tapi, selewat beberapa menit, belum ada juga manusia yang menampakkan dirinya. Erian mendecih sekali lagi, pasti mereka berdua takut menemuinya.

Sebagai gantinya, ponsel di saku seragam rumah sakit yang dikenakan oleh Erian memekik menandakan ada panggilan yang masuk. Dengan mata yang masih terarah pada mobilnya, Erian merogoh sakunya dan mengeluarkan benda pipih yang berisik itu dan menempelkanny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status