Share

83

“Bagaimana? Aku pintar menjawab, kan?”

Orion hanya melirik sekilas sebagai reaksi. Ia lebih sibuk memerhatikan kondisi lalu lintas yang ramai dibanding merespons perkataan Ulfa. Keduanya baru saja keluar dari gerbang kantor polisi Kota Ryha dan bergabung dengan ribuan kendaraan lain yang memadati jalanan. Situasi itulah yang dimanfaatkan oleh Orion agar bisa mengabaikan kalimat apapun yang melompat dari mulut selingkuhannya.

“Kok kamu diam saja?” Ulfa bertanya lagi, nada suaranya menaik, wajahnya tidak elok dilihat. “Kamu marah padaku, Orion? Karena apa? Apa karena jawabanku pada para reporter tadi? Atau jangan-jangan, kamu memang tidak suka karena aku menemuimu di kantor polisi padahal sudah kamu larang?”

“Bukan begitu, Ulfa,” ujar Orion berbohong. Nyatanya, ia memang sama sekali tidak riang dengan kedua hal itu. Tapi, sebisa mungkin Orion tidak mengatakannya sebab enggan menyinggung perasaan Ulfa yang sangat gampang meledak walaupun dipicu oleh sesuatu yang sepele. Ia tidak ingin me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status