Share

84

Dokter Lavin menoleh ke samping dengan wajah terkejut saat mendengar bunyi benda berat jatuh yang ternyata adalah Citra yang menggelontor ke bumi. Pingsan. Pria itu terlalu terpana dengan keberanian ibunya sehingga tidak memerhatikan jika Citra lepas dari pegangannya dan menggelosor roboh. Dokter Lavin pun lekas-lekas berlutut di sisi tubuh mantan kekasihnya itu dan mengangkat kepalanya.

“Citra, Citra! Bangun! Citra!” Dokter Lavin memanggil-manggil sambil menepuk pelan pipi Citra dalam upayanya untuk membangunkan. Tapi, wanita itu tetap tidak sadarkan diri. Ia kemudian memutuskan untuk mengangkat tubuh Citra ketika menyadari ada sesuatu yang mengotori tempat mantan aktris itu terkapar, tepat di bawah kakinya.

“Darah!” Jian berseru kaget saat menghampiri anaknya karena tertarik oleh bunyi benda jatuh. Teflon yang telah ringsek tergeletak tidak berdaya di samping kakinya. “Kenapa ada darah, Lavin? Apa para preman itu sempat melukainya? Di mana yang luka? Kita harus cepat-cepat membawany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status