Share

92

Mata Nadi sontak membulat terkejut melihat benda yang berada di tangan Erian. Polisi itu pun refleks meraba pinggangnya dan mulutnya mendecih pelan saat menyadari tempat senjatanya telah kosong. Kini dirinya sibuk menggerutu dalam hati. Bagaimana mungkin ia bisa seceroboh itu sehingga tidak menyadari jika Erian mengambil pistolnya? Apa yang harus ia lakukan sekarang dengan pria yang terlihat jelas tidak main-main dengan omongannya itu?

“Apakah Anda tidak mendengar perkataan saya, Pak Nadi?” Erian bersuara lagi ketika melihat polisi di hadapannya tampak tidak memerhatikannya dan justru fokus dengan dirinya sendiri. “Merapat ke dinding dan angkat tangan Anda ke atas. Jangan coba-coba melakukan apapun. Asal Anda tahu, sekali seminggu saya rutin latihan menembak di sasana pelanggan saya. Jadi, saya tidak canggung dengan pistol.”

Nadi terpaksa mengakui kalau ucapan Erian benar. Pengusaha hotel itu kelihatan terbiasa memegang pistol, dilihat dari kuda-kuda kokoh yang ditunjukkan sampai deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status