Share

96

Dokter Lavin menoleh dan baru saja akan membalas saat tatapannya tidak sengaja terarah ke luar taksi, tepatnya ke trotoar yang berada di sebelahnya. Mulutnya yang sedianya akan menyemburkan kalimat ketus tiba-tiba kehilangan suara dan hanya setengah membuka. Matanya terbelalak, tidak bisa memercayai penampakan yang tengah dilihatnya.

Menemukan reaksi Dokter Lavin yang aneh itu, Orion mengernyitkan dahi dan ikut berpaling. Tapi, berbeda dengan pria di sebelahnya, ia justru bisa melompatkan satu seruan bernada terkejut dari bibirnya. “Citra!”

Panggilan itu tentu saja tidak bisa didengar oleh istrinya yang kini berlari menjauh karena terhalang oleh bunyi-bunyi berisik dari kendaraan di sekitar mereka. Sebab itu, Orion berniat membuka pintu taksi dan mengejar Citra. Namun, begitu tangannya diletakkan di handle, ada tangan lain yang telah mendahuluinya.

“Apa yang kamu lakukan, Lavin?” Orion bertanya tidak riang sambil menepuk-nepuk garang tangan Dokter Lavin. “Lepaskan tanganmu, aku mau le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status