Share

95

“Arrrggghhh!”

Erian sontak meraung kesakitan saat peluru yang muncrat dari moncong pistol Kun melesat secepat kilat dan bersarang di betisnya. Ia roboh ke lantai sambil memegangi kuat-kuat area di sekitar luka tembaknya, darah sudah bertebaran dan menggenangi kakinya. Senjata yang tadi dipegangnya telah terlempar ke dekat dinding.

“Erian!” Dokter Hardi berseru tidak kalah histeris seraya melangkah tergopoh-gopoh mendekati temannya untuk berjongkok di sisinya. Melihat situasi Erian pasca tertembak yang bisa dibilang cukup parah, dokter senior itu menaikkan kepalanya dan menatap Nadi, Kun, dan polisi lainnya. “Apa yang kalian lihat? Cepat bawa dia ke tempat tidur, kita harus menghentikan pendarahannya sebelum mengeluarkan peluru dari tubuhnya!”

Seperti baru tersadar, Nadi tergesa-gesa menampatkan dirinya di samping Erian usai mengambil pistolnya dari lantai dan menguncinya dengan aman di pinggangnya. Bersama-sama Dokter Hardi yang menangani bagian atas badan temannya, ia mengangkat kedu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status