Share

87

“Drong, kayaknya taksi di belakang itu mengikuti kita, deh. Gue lihat taksi itu sudah sama kita sejak dari pusat kota tadi,” ujar salah satu pria berkepala botak polos yang menaiki mobil mewah Erian. Tangannya tidak berhenti mengusap kepalanya yang memar akibat hantaman teflon yang dilayangkan oleh Jian hampir satu jam sebelumnya.

Gondrong, teman si botak yang dipanggil sesuai penampilannya, melongok ke kaca spion dan menemukan taksi yang dimaksud temannya. Tapi, karena merasa pergerakan taksi itu tidak mencurigakan, mungkin mereka cuma mengambil rute yang tidak berbeda, tidak ada sama sekali reaksi berarti yang ia perlihatkan dan hanya melanjutkan mengemudi dengan tenang dan bergaya. Kapan lagi dirinya bisa mengemudikan sendiri mobil mewah majikannya?

Berbeda dengan pembawaan si Gondrong yang rileks, si botak justru merasa resah. Berulang kali ia melihat ke belakang dan umpatan pun melompat dari mulutnya saat mendapati taksi itu masih mengekori mereka. “Lihat, lihat. Taksi itu juga b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status