Share

89

“Saya- saya tidak-”

Diciduk begitu tiba-tiba seperti itu, terlebih oleh pihak yang paling dihindarinya, membuat Erian tergagap dan tidak bisa menyampaikan maksudnya dengan gamblang. Lagipula, apa yang ingin disampaikannya? Pengakuan? Ia pun refleks saling mengirimkan tatapan panik dengan Dokter Hardi yang wajahnya sudah berubah pucat saking terperanjatnya. Bahkan, dokter senior itu sampai lupa menutup mulutnya.

Pandangan Nadi kemudian beralih ke arah Dokter Hardi yang berdiri kaku di samping brankar Erian, terlihat jelas tidak yakin ingin melakukan apa. “Jadi, Anda juga bekerja sama, Dokter? Sampai pura-pura tidak pernah mengenal Pak Erian sebelumnya? Menurut Anda, apa yang akan terjadi pada rumah sakit ini kalau kami mempublikasikan tentang keterlibatan Anda?”

“Jangan, rumah sakit- anu-” Seperti temannya, Dokter Hardi juga tiba-tiba tidak sanggup melompatkan kata-kata yang dapat dimengerti dari mulutnya. Sebagai gantinya, ia hanya mengusap keringatnya yang mendadak bermunculan begitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status