Share

BAB 163 — HANYA RINDU

Di ambang pintu berbahan kayu jati Gin menghentikan langkah. Dua tangan di saku celana kini keluar dari persembunyiannya seiring dengan helaan napas yang meluncur bebas.

Dulu, pintu utama ini menjadi tempat favorit untuk mengambil foto keluarga. Ayah, ibu, adik, dan dirinya sendiri, terkadang bersama opa dan omanya. Namun, sekarang bagai tempat terbengkalai yang tak pernah di sambangi. Perlahan, satu demi satu di antara mereka pergi, meninggalkan kenangan.

Rumah ini besar, tetapi tak ada artinya. Rumah ini masih sangat kokoh. Bila dijual mencapai harga setengah triliun. Setiap fasad bangunannya dirancang tahan gempa dan digarap oleh puluhan arsitek berpengalaman. Sayang, percuma karena tak banyak penghuni. Hanya ibunya seorang diri yang masih setia berada di tempat ini, juga beberapa orang yang membantunya.

Terkadang, ia merindukan kebersamaan itu. Jika bisa memutar waktu, Gin ingin kembali ke masa lalu. Saat semuanya masih bersama, saat semuanya masih baik-baik saja. Namun, itu h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status