Share

BAB 145 — SEBUAH AKTA KEMATIAN

Rasanya belum genap satu hari Yura berada di rumah.

Jika biasanya hari berjalan cepat, sekarang justru terasa berputar lebih lambat. Menit pertama ketika Gin meninggalkan bekas kecupan di bibirnya sebelum berangkat kerja, Yura telah memikirkan sebuah aktivitas, membereskan rumah.

Namun, ternyata pekerjaan itu tak cukup untuk mengisi waktunya selama beberapa jam ke depan. Ia sudah mencuci baju dan melakukan kegiatan rumah tangga lainnya tetapi semua itu hanya membutuhkan waktu selama 30 menit saja. Lantai satu ini hanya sedikit pekerjaan saja.

Ia lantas beranjak ke kamar Gin. Sayangnya, Yura tetap tak menemukan sesuatu yang bisa ia lakukan. Semuanya sudah rapi. Bahkan sepertinya debu pun tak ada di tempat ini. Gin memang pria langka yang seharusnya ia syukuri.

Selama menikah dengan Rama, pria itu tak pernah mau merapikan tempat tidur atau mengerjakan pekerjaan rumah barang hanya menyapu. Selimut yang berantakan, bantal yang tidak berada di tempatnya, atau handuk basah yang tergelet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status