Share

Bab 87

Malam itu, Sandara tergolek resah di ranjangnya, mata terpejam tapi jantung berdegup kencang. Sudah hampir tiga bulan lamanya dia terbebas dari mimpi buruk yang kerap menghantuinya.

Namun entah kenapa, malam ini mimpi itu datang lagi, terasa nyata dan menakutkan. Dalam mimpi tersebut, dia kembali menjadi Sandara kecil yang sedang di gendong oleh ibunya, ketika tiba-tiba mereka dikejar oleh sekelompok pria berwajah tersamarkan oleh topeng.

Suara nafas berat dan langkah kaki pria-pria itu bergema di telinganya, membuat hatinya berpacu dalam ketakutan.

"Mama, tolong! Jangan bawa mamaku!" teriak Sandara histeris. Tangannya menggapai-gapai ke udara, berusaha menyentuh tangan sang mama yang tampak semakin menjauh di pelukan pria asing itu.

Tiba-tiba, sebuah sentuhan lembut mendarat di pipinya. Sandara terbangun, napas tersengal. Matanya terbuka dan ia mendapati Bima duduk di samping ranjang, pandangannya penuh kecemasan.

Di sampingnya Bima berusaha menenangkan, ia merasakan kehangatan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status