Share

Bab 90

Nirina dengan cepat menyembunyikan kekagetannya saat Sandara menuduhnya. Dengan senyum yang dipaksakan, dia mencoba menenangkan suasana. "Kak Dara, aku itu malah nyari Kakak dari tadi," ucap Nirina, suaranya bergetar sedikit menandakan ketidaknyamanannya.

Sandara, dengan santainya, mengangkat satu alis dan tersenyum sinis. "Oh iya? Bukannya lo ngarep kalau gue nggak datang ke sini ya?" sindirnya, menatap Nirina dengan tatapan yang tajam.

Kedua mata Nirina mulai berkaca-kaca, bibirnya bergetar seolah menahan tangis. "Kak Dara kok gitu sih? Kak Dara dari tadi nuduh aku terus. Emang apa yang aku lakuin sama Kakak?" ujarnya, suaranya lembut, penuh dengan kesedihan dan kebingungan.

Sudut bibir Sandara terangkat, menampilkan senyum yang ambigu. Dia melihat kelemahan Nirina dan merasa memiliki kekuatan atasnya. "Lo boleh saja pura-pura polos, tapi gue tahu lo lebih licik dari yang kelihatan," ucap Sandara dengan nada mengejek, membuat Nirina semakin terpojok.

Nirina menggigit bibirnya, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status