Share

Bab 93

Sinar mentari tengah hari mengikuti setiap langkah Jo, Tio dan Sandara saat mereka menapaki jalur gunung yang curam. "Apa kak Dara bisa bela diri?" Jo memecah keheningan dengan pertanyaan itu.

Sandara menoleh dengan kepalanya yang digeleng lembut, "Nggak, gue nggak ahli dalam bela diri," ucapnya tenang.

Sementara mata mereka terus tertuju ke depan. "Aku lihat Kak Dara melawan kucing besar itu," Jo masih penasaran. Ada nada kagum dalam suaranya.

"Itu insting bertahan hidup, gue harus bisa melindungi diri," Sandara menjelaskan tanpa membiarkan wajahnya terlalu banyak mengungkap perasaan.

Raut wajahnya tetap tenang namun mata tajamnya sedikit terlihat. Sejenak, percakapan berhenti. Langkah kaki mereka bergema pelan, namun terganggu oleh teriakan memilukan di kejauhan. "Aw, Kak Dara. Tolong!" suara perempuan kesakitan memanggil Sandara dari balik semak.

Refleks, Sandara berhenti. Ia mendengarkan dengan seksama, sikapnya siap sedia. "Kak Dara, tolongin gue!" suara Nirina kembali men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status