Share

Bab 85

Bima mengerutkan kening, suara dinginnya terputus-putus saat berkata, "Saya nggak mau foto dengan orang lain." Aura penolakannya seakan membekukan suasana sekitar.

Sandara hanya bisa terpaku, bibirnya bergetar ingin berkata sesuatu, namun kata-kata tak kunjung terucap.

Sementara itu, Nirina tercengang, matanya membulat tak percaya akan reaksi Bima.

Dengan cepat, Leo meredakan ketegangan. "Nona Nirina, Pak Bima tidak nyaman dengan orang baru. Biar saya ambil fotomu," ucapnya sambil mengulurkan tangan untuk mengambil ponsel yang dipegang Nirina.

"Nggak usah, Kak Leo. Aku bisa berselfie sendiri," balas Nirina dengan senyum yang terasa berat di wajahnya. Walaupun kecewa yang mendalam membayang karena ditolak Bima, dia bertekad untuk tidak menyerah memenangkan hatinya.

Bima sama sekali tidak menghiraukan Nirina yang terus menatapnya. Ia menggandeng tangan Sandara saat gadis itu berpindah dari batu satu ke batu yang lainnya untuk bermain air.

Sandara duduk di tepi sungai, kedua kaki m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status