Share

Bab 83

Sandara berdiri tegang tak jauh dari tempat Leo berdiri, wajahnya memerah ketika menyadari kehadiran Om Bima yang tiba-tiba muncul. Dia mencoba menyembunyikan kegelisahannya dengan senyum yang dipaksakan.

"Eh, Om Bima. Sejak kapan ada di sini? Nggak kok gue cuma bercanda aja," ucapnya dengan candaan yang terdengar gugup.

Bima, dengan wajahnya yang tanpa ekspresi, mempersilakan Sandara untuk masuk. "Ayo masuk!" ujarnya dengan suara yang rendah dan dingin, menambah ketegangan yang sudah terasa.

Sandara, yang merasa lebih nyaman berada di luar, menolak dengan halus. "Em, gue tunggu di sini aja Om. Gue bosen di dalam," katanya, sambil mengalihkan pandangannya, berusaha menghindari tatapan tajam yang dilemparkan oleh Bima.

Menyadari bahwa dia tidak bisa memaksa lebih lanjut, Sandara berbicara dengan cepat, berharap dapat meyakinkan Bima. "Ayolah Om, Dara janji nggak akan kemana-mana kok sampai Om Bima selesai rapatnya," ujarnya, suaranya terdengar mendesak.

Bima menghela napas panjan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status