Share

Bab 30

"Pijat kepala saya, saya pusing Dara," ucap Bima yang membuat Sandara mendengus kesal. "Huh! pijit kipili siyi, siyi pising Diri."

Bima mendongakkan kepalanya menatap tajam Sandara. Sandara hanya menyengir kuda lalu memijat kepala Bima dengan lembut.

Semakin lama pijatan Sandara semakin keras. Mulutnya komat kamit seperti dukun yang sedang membaca mantra.

"Sialan! Lo kira gue tukang pijat apa. Tadi aja nyosor gue sekarang lo nyuruh gue pijat memijat!" gerutu Sandara dalam hati.

"Argh! Kamu mau membunuh saya!" seru Bima kesal. Kedua matanya mendelik menatap ke arah Sandara.

"Hehe..sorry Om," ucap Sandara sambil cengengesan.

Ia kembali memijat kepala Bima sambil misuh-misuh.

Setelah beberapa saat, karena kelelahan Sandara pun tertidur dengan posisi duduk dan kepala Bima masih berada di pangkuannya.

Bima mendongakkan kepalanya karena tangan Sandara menimpa wajahnya.

Ia menggelengkan kepala melihat Sandara yang tertidur dengan mangap.

Sandara membuka matanya, ia terkej
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status