Share

Bab 38

Sandara terpental ke dinding yang dingin, napasnya tercekat ketika Bima menekannya dengan keras. "Apa yang sudah kamu lakukan, Dara!" raung Bima, suaranya menggelegar menyeruak kesunyian.

Sandara gemetar, matanya berkaca-kaca. "Dara nggak ngelakuin apa-apa, Om," suaranya serak, sambil meronta mencoba melepaskan diri.

Bima, dengan tatapan yang menerawang kekecewaan, menarik Sandara lebih dekat lagi. "Apa ini yang kamu mau!" desisnya sebelum bibirnya yang kasar merebut ciuman dari bibir merah Sandara.

Dengan kekuatan yang tersisa, Sandara mendorong Bima, berusaha menolak dan menjauh. Namun upaya itu sia-sia, Bima tak bergeming, semakin mendekapnya dengan erat.

"Lepasin gue!" Sandara mendorong tubuh Bima namun pria itu terlalu kuat untuk Sandara.

Dengan mata yang terbakar emosi, Bima menatap Sandara dengan tatapan yang membuat gadis itu merasa gentar. Sandara berusaha keras untuk menenangkan detak jantungnya yang berdebar kencang, menahan rasa takut yang mengalir dalam darahnya.

"Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status