Share

Bab 42

Pletak!

Sebuah pulpen mendarat tepat di kepala Leo. "Keluar sana, ganggu saja!" usir Bima dengan mendengus kesal.

Wajah yang tadinya tampak sumringah kini berganti dengan tatapan dingin dan datar.

"Aduh, Bos. Kok saya di usir sih Bos. Saya mau menyerahkan laporan ini Bos," ucap Leo sambil mengusap kepalanya.

"Letakkan saja di meja, dan kamu cepat kembali ke ruangan kamu!" perintahnya.

"Baik Bos," jawab Leo dengan patuh.

Pria berbadan tinggi besar itu dengan hormat dan patuh keluar dari ruangan itu.

Setelah pintu ruangannya tertutup Bima kembali menatap ponselnya. Ia menggelengkan kepalanya melihat foto Sandara yang tengah mangap.

"Astaga Dara! Bisa-bisanya kamu lucu seperti ini," gumam Bima dengan seringai tipis.

Di sisi lainnya, Sandara tampak semangat melayani pengunjung kafe. Alin yang melihat sahabatnya itu pun mengerutkan dahinya.

"Dara, kemarin aja lo keliatan sedih gitu. Tapi sekarang kok lo ceria banget. Jangan-jangan kemarin lo kesambet?"

"Kesambet pala lo, gue seh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status