Share

Bab 47

Sandara menatap jengah pada Reva dan teman-temannya yang datang menghampirinya.

Ia duduk santai tampa menghiraukan Reva yang tengah berbicara panjang lebar dengannya.

"Yah, habis," keluh Sandara saat jus yang ada di gelasnya telah habis tak bersisa.

Ia masih merasakan tengorokannya yang kering kerontang karena sejak tadi di kafe ia sama sekali belum minum di tambah lagi ia saat ini sedang kelaparan.

Tiba-tiba seseorang menyodorkan segelas minuman dingin bersoda padanya. Sandara mendongak dan menatap orang yang ada di depannya.

"Gue nggak minum begituan," tolaknya tak ingin basa basi.

Sandara tak bisa mempercayai siapapun di sini. Ia tak mengenal siapa pun kecuali Bima dan Leo. Apalagi Reva, perempuan licik itu pandai bersilat lidah, seperti saat ini ia sedang mengoceh yang membuatnya merasa jengah.

"Oh, aku ambilkan lainnya," ucap Mario namun segera di cegah oleh Sandara. "Nggak usah, gue bisa ambil nanti."

"Bagaimana kalau kita ngobrol di sana?" tawar Mario sambil menunju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status