Share

Bab 46

"Astaga! Kenapa sih kemana-mana ada aja ulat bulu. Heran deh!" gumam Sandara dengan mengepalkan kedua tangannya erat melihat Reva berlenggak lenggok di depan Bima menampilkan tubuhnya yang seksi.

"Njirr, itu kelapa gede amat!" celetuk Sandara yang melihat bagian dada Reva menyembul ingin keluar dari tempatnya.

Ia tertawa geli sekaligus iri, secara punyanya tak sebesar milik Reva yang seorang model.

Reva melirik sinis ke arah Sandara dan dengan sengaja menggeser tempat Sandara berdiri.

"Gimana sayang?" tanya Reva dengan suara mendayu-dayu. Sebelah matanya mengerling nakal.

Sandara memutar bola matanya malas saat tubuhnya sedikit terhuyung.

"Sayang, sayang pala lo peyang. Dia itu suami gue! Nggak tau malu banget!" gerutu Sandara dengan melirik sinis ke arah Reva.

Tatapan Bima mengarah pada Sandara yang mengerucutkan bibirnya. Ia sama sekali tidak merespon pertanyaan Reva.

"Ganti lainnya," ucapnya yang di angguki oleh Sandara. Dengan di bantu seorang karyawan butik Sandara mengg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status