Share

Bab 53

Di tengah ruang keluarga yang hanya dipenuhi cahaya redup dari lampu gantung, ayah Sandara berjuang menegakkan suaranya dari atas sofa yang sudah lusuh, "Kalian mau apa, jangan ganggu Dara!" Raut wajahnya penuh dengan kekhawatiran.

Erdo, dengan suara tinggi dan nada menghina, menembak balik, "Kamu sudah tua, jadi jangan ikut campur urusanku!" Ucapannya membuat darah Sandara mendidih, tak percaya saudara tirinya bisa sebegitu kasarnya pada ayahnya.

Sambil memegang tangan ayahnya, Sandara merasakan genggaman yang lemah namun penuh keputusasaan, "Dara, kamu cepat pergi dari rumah ini," pintanya dengan nada mendesak.

Namun, dengan mata yang bertekad, Sandara menggeleng, "Nggak Ayah, Dara akan bawa Ayah ke rumah sakit," jawabnya, menolaknya dengan tegas.

Sandara tidak akan pergi meninggalkan ayahnya sendirian dalam keadaan lemah. Erdo melangkah mendekat, wajahnya terlihat garang dan penuh amarah. Mata Sandara berbinar tajam, membela ayahnya dengan keras kepala.

"Kamu ini terlalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status