Share

Bab 58

Air dingin dari shower terus mengalir di atas kepala Sandara, mengguyur tubuhnya yang bergetar. Air itu seolah mencoba menghapus rasa jijik yang melekat erat di kulitnya, sisa-sisa sentuhan Dery yang tak diinginkan.

Dengan mata sembab, ia menunduk, berusaha menghapus kenangan malam itu. “Arrgghh!” teriaknya, sambil terisak, tubuhnya berkerut di bawah semburan air.

Dingin malam itu tak lagi terasa, yang ada hanya kekecewaan dan amarah yang membuncah. Di luar kamar mandi, Bima mendengarkan. Suara air yang bercampur dengan tangis Sandara memotongnya dalam.

“Dara,” panggilnya lembut, sambil mengetuk pintu kamar mandi, rasa bersalah dan khawatir menggantung berat di hatinya. Dalam hati kecilnya, ia berharap bisa menghapus semua kesedihan yang menimpa gadis itu.

Rasa khawatir dan pukulan keras pada pintu itu semakin keras. "Dara, buka pintunya! Aku di sini, kamu tidak sendirian."

Tubuh mungil Sandara menggigil, hembusan napasnya berbaur dengan tetesan air yang memercik. Dengan langkah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status