Share

Bab 43

"Dasar perempuan jalang!" teriak Reva sambil mengayunkan tangannya keras, menampar pipi Sandara.

Wajahnya memerah, matanya memancarkan api kebencian. Reva benar-benar kecewa dengan Bima karena telah lebih memilih Sandara, istri kontraknya, daripada dirinya yang telah lama berada di sisinya.

Dia sudah menduga bahwa Bima akan datang ke kafe tempat Sandara bekerja, jadi dia diam-diam mengikutinya dan memendam niat untuk menghajar Sandara sejak awal. Reva melihat Bima duduk di sudut kafe, matanya tidak lepas dari Sandara yang sibuk melayani pelanggan. Itu saja sudah cukup membuat darahnya mendidih.

"Reva! Apa-apan sih kamu!" seru Bima, bergegas mendekati Sandara yang terpaku sambil memegangi pipi yang telah ditampar. Raut wajah Bima berubah menjadi kombinasi kekhawatiran dan kemarahan saat ia menatap Reva.

Sandara, dengan mata berkaca-kaca, menunduk seraya merasakan panas dan perih di pipi yang ditampar. Sementara itu, Reva, dengan napas yang masih tersengal-sengal, menatap mereka be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status