Share

Bab 33

Sandara membuka matanya, kedipan yang berat mengiringi rasa kantuk yang masih tersisa. Ia tersadar bahwa semalam ponselnya tertinggal di meja dapur.

Mau tak mau, pikirannya melayang pada sosok Bima dan Reva yang kemarin terlihat begitu dekat. Ia menghela napas, rasa cemburu membara di dada.

"Pasti banyak pesan dari Alin," gumam Sandara dengan suara serak saat beranjak menuju kamar mandi.

Sambil mengusap-usap mata, Sandara mengambil ponselnya yang tergeletak di samping meja dapur. Dia ingin tersenyum melihat pesan dari Bima, tapi hatinya bertanya-tanya, takut semua hanya harapan kosong belaka.

"Apa maksudnya ini?" tanyanya bingung membaca pesan dari Bima yang ternyata telah makan makanan yang ia siapkan semalam.

Ia meletakkan ponselnya penuh dengan kekesalan mengingat kejadian semalam. Jantungnya terasa diremas ketika membaca, "Mau di makan apa nggak terserah. Bodo amat!" Kesal bercampur dengan kecewa menyeruak, menyesakkan dada.

Hubungannya dengan Bima, suami kontraknya itu, sepertiny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status