Share

Kontrak Cinta Dengan CEO Dingin
Kontrak Cinta Dengan CEO Dingin
Penulis: Syaard86

Bab 1

"Tolong! Ada pasangan mesum di sini!" teriak seorang pengunjung kafe yang hendak memasuki toilet.

Sandara dan Bima, yang tak sengaja terjatuh dalam satu bilik toilet, terkejut mendengar teriakan itu. Dengan sigap, mereka berusaha bangkit dan memisahkan diri.

Teriakan itu membuat seisi kafe langsung heboh. Semua orang berlarian menuju arah toilet, penasaran dengan apa yang terjadi. Sandara, gadis yang sedang terjatuh di dalam toilet, merasa panik dengan keadaannya saat ini. Ia tidak menyangka bahwa salah masuk ke bilik toilet pria bisa berakhir dengan situasi seperti ini.

"Saya hanya ingin menolong, bukan berniat macam-macam," ujar Bima dengan nada panik.

Namun, orang-orang yang sudah berkumpul di depan toilet tidak percaya begitu saja. Mereka menganggap Bima dan Sandara sedang melakukan tindakan tak senonoh di dalam toilet kafe.

"Kalau kamu ingin menolongnya, kenapa resleting celana kamu terbuka? Sudah, kalian mengaku saja!" seru salah satu pengunjung kafe dengan nada sinis, mengejek Bima yang berusaha menjelaskan situasinya. Apalagi posisi Bima saat terjatuh, secara tidak sengaja menindih tubuh Sandara yang tergeletak lemah.

"Sial! Kenapa jadi begini?" umpat Bima di dalam hati, wajahnya tampak kesal seakan menyalahkan Sandara. "Ini semua gara-gara perempuan sialan ini!" tambahnya dalam batin, menyesali kecerobohan yang dilakukan Sandara hingga mereka terjebak dalam masalah ini.

Bima berusaha sekuat tenaga menjelaskan kebenaran situasi ini kepada orang-orang di depannya. Namun, seolah ada dinding tebal yang memisahkan kata-kata Bima dan mereka, sehingga semakin ia menjelaskan, semakin mereka tidak percaya padanya.

Sandara pun berusaha menjelaskan keadaannya, "Saya terpeleset dan dia hanya ingin menolong saya. Kami tidak melakukan apa-apa, sungguh!"

Namun, teriakan pengunjung kafe yang menuduh mereka berbuat mesum semakin keras, membuat keduanya merasa semakin terpojok. Wajah Sandara memerah, dan Bima tampak gelisah. Mereka berdua berusaha meyakinkan orang-orang yang ada di sekitar mereka bahwa situasi yang terjadi hanyalah sebuah kesalahpahaman semata.

"Huuu! Dasar pasangan mesum tak tau malu!" teriak salah satu dari mereka, sambil menggeledek Bima dan Sandara.

Sandara menelan ludahnya dengan susah payah, tak menyangka kalau kejadiannya akan seperti ini. Ia yang lari dari kejaran debt collector ingin bersembunyi di dalam toilet, tapi malah berakhir seperti ini.

"Tampan sih, tapi kok mesum!" celetuk seorang wanita sambil menatap tajam pada Bima, tatapan penuh kekecewaan dan rasa sinis.

"Ih, jadi perempuan kok mau-maunya diajak begituan di dalam toilet kafe!" ujar seorang wanita muda sambil menatap sinis pada Sandara, matanya mengerling seolah ingin mengecam dan menegur tindakannya yang dianggap tak pantas.

"Kita bawa saja pasangan mesum ini ke kantor polisi! Biar mereka jera!" bentak salah satu pengunjung kafe itu.

Sandara langsung panik, menggigit bibir bawahnya dengan khawatir. Di sampingnya, Bima hanya diam dan terlihat tenang. Tak terlihat panik sama sekali, bisa di bilang wajahnya datar tanpa ekspresi.

"Mati gue! kalau sampai gue di seret ke kantor polisi bisa-bisa gue di gantung sama papa. Ayo Dara, cepat mikir!" batin Sandara frustasi.

Mendadak Sandara berseru, "Stop! Siapa bilang kami pasangan mesum? Kami baru saja menikah! Kami adalah pengantin baru!" ucapnya tanpa berpikir panjang.

"Benar, kita bukan pasangan mesum. Kita sudah menikah!" Bima meng iya kan saja apa yang di katakan gadis yang ada di sampingnya itu.

Dalam suasana tegang tersebut, Sandara berusaha meyakinkan para pengunjung kafe yang menuduh mereka berbuat mesum di dalam toilet.

Jepretan kamera pun membidik wajah Sandara dan Bima. Tak lama setelah itu, berita mereka langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial.

"Huuu!" seruan para pengunjung kafe terdengar sembari meninggalkan Sandara dan Bima yang berdiri kaku di depan pintu toilet kafe.

Sandara melirik Bima yang berdiri tepat di sampingnya, matanya sejenak tertuju pada wajah pria itu. Meskipun memiliki aura dingin dan tampak galak, Sandara tidak dapat menyangkal betapa tampannya pria tersebut.

Sementara itu, Bima semakin merasa risih seiring dengan perhatian yang diberikan Sandara kepadanya. Gadis itu tampak tak bisa menahan senyum, membuat Bima menganggapnya semakin aneh.

Kekesalannya juga disebabkan oleh insiden Sandara yang masuk begitu saja ke toilet yang sedang ia gunakan, dan berujung pada kesalahpahaman mereka tadi. Membuat suasana semakin tidak nyaman antara keduanya.

Bima dan Sandara terdiam, larut dalam pikiran masing-masing. Tiba-tiba, seorang pria berbadan tegap dengan memakai setelan jas yang tampak rapi mendekati mereka.

"Bos Bima Aryasena!" panggil Leo sang asisten. "Anda di tunggu Nyonya di dalam mobil," ucap Leo yang di angguki oleh Bima. Leo pun mempersilahkan Bima dan Sandara berjalan menuju mobil mewah yang terparkir di depan kafe itu

"Apa yang kamu lakukan? Lihat, berita kamu sudah viral kemana-mana!" raut wajah kecewa dan marah terlihat jelas pada Bu Laras, saat Bima dan Sandara sudah masuk ke dalam mobil.

Bima terlihat tenang dan datar. "Harusnya Mama nggak perlu ke sini. Ini hanya salah paham saja!"

"Salah paham apa?" mata Bu Laras semakin tajam.

Mendengar teriakan Bu Laras, Sandara yang sejak tadi diam, berbicara. "Maaf, Tante, benar apa yang dikatakan Om Bima. Semuanya ini hanya salah paham," ungkap Sandara, berusaha meredakan suasana dan meyakinkan ibu Bima.

Bu Laras menatap lekat pada gadis yang tengah duduk gelisah di sebelah Bima. "Anak ini cantik dan polos, aku suka tipe gadis seperti ini. Cocok dengan Bima yang dingin dan kaku."

"Sudahlah Ma, ini hanya masalah sepele jadi Mama nggak perlu risau," ucap Bima dengan santainya.

"Masalah sepele?" tanya Bu Laras sambil mengernyitkan dahi, wajahnya nampak kesal.

"Lalu berita itu gimana? Kamu itu seorang CEO perusahaan! Tanggung jawab dan citra sebagai pengusaha muda sangat penting!" Bu Laras menatap tajam pada putranya. Bu Laras melanjutkan dengan suara keras, penuh penekanan, "Mama nggak mau tau, pokoknya mau tidak mau kalian berdua harus menikah!"

"Apa? Menikah?!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status