Share

Bab 15

Sandara gelagapan sendiri saat Bima malah menatapnya dan memajukan wajahnya hingga mengikis jarak antara mereka. Jantungnya serasa ingin melompat dari tempatnya. Niat hati ingin menggoda manusia barhati es itu tapi malah ia sendiri yang meleleh.

Wajah Sandara bersemu merah, cepat-cepat ia memalingkan wajahnya dengan gugup. Menarik nafas dalam lalu menggelengkan kepalanya.

Bima memundurkan wajahnya dengan ekspresi datarnya dan berlalu keluar dari apartemennya meninggalkan Sandara begitu saja.

''Om, kok pergi gitu aja sih!'' protes Sandara. ''Jawab dong, Om,'' tambah Sandara dengan mengerucutkan bibirnya berjalan mengikuti langkah Bima yang lebih dulu keluar dari apartemen.

Hanya derap langkah kaki mereka yang terdengar, Bima sama sekali tidak membuka suaranya selama berjalan di lorong apartemen yang sepi.

Sandara terus saja mengoceh hingga mereka berdua memasuki lift untuk turun ke lantai dasar.

''Emangnya ada acara apa sih Om, mamanya Om nyuruh kita datang ke rumah?'' tanya Sandara pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status