I Got You

I Got You

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-04-27
Oleh:  Bee Happy  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
53 Peringkat. 53 Ulasan-ulasan
95Bab
22.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Aku mendapatkanmu, Handsome." "Kamu akan tahu apa yang kamu dapatkan." Menurut kalian, akan seperti apa jika singa jantan bertemu singa betina? Pasti saling tertarik bukan? Yaps, begitulah kisah ini. Kisah milik Raymond Arthur William bersama Regina Adinda Putri. Satu datar, dingin dan, dominant. Satu lagi, nakal, genit dan, keras kepala. Kira-kira, akan bagaimana jika mereka menikah? Ayo, simak bersama. - Spin Off I Got You berjudul : Let Me Spin Off I Got You lainnya : You Got Me - Tulisan ini hanya hiburan semata, ambil sisi positifnya dan buang negatifnya. Selaku penulis pinggiran, saya menyampaikan - Selamat menikmat. Temui Bee Happy di Instagram - @beehappy.13 Sampul : Picture from Pexels and edit with Canva free.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Prolog

Raymond Arthur William adalah pria yang masuk ke dalam daftar kembaran Dewa Phoebus Apollo dari sudut pandang fisik, yaps. Tampan, Dewa Apollo itu adalah Dewa dari Olimpus yang paling tampan. Dan Raymond kerap disebut setampan Apollo, dimana tubuhnnya gagah, hidungnya mancung, kulit putih dan, rambut hitam legam.Sayang oh sayang ada satu yang kurang, Raymond mengikuti jejak Apollo, tampan-tampan single, bahasa anak gaulnya, jo-nes cuy! Iya, jomblo ngenes. Ah ..., Raymond tidak pakai ngenes sih, pria itu hanya malas pada kaum hawa, ibaratnya, dia bisa hidup tanpa seorang wanita, ia bisa bahagia, have fun, bebas.Sombong? Oh ya itu Raymond, ia pun mengakuinya. Sikap cuek, dingin, tegas dan kaku pria itu terkadang membuat anak aw receh terbahak-bahak. Karena apa? Ini hidup man! Hanya sekali, tapi terlalu kau bawa serius, bercandalah sedikit. Fix, Raymond akan menjawab, tanpa perlu bercanda pun hidup akan mengajakmu becanda. Perfect, Raymond seserius itu.*****Regina Adinda Putri, bisa d

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Uphy Zamzam Parepare
kak bagi donk seri keduanya...masih nangung soalnya.........
2023-05-23 22:15:50
0
user avatar
Senada
Hay kk, sukses terus yah. Maaf mau numpang promo. siapa tau kk² disini berkenan untuk mampir juga kecerita aku. "Radit dan Tia" by Senada. Berharap banget atas kehadirannya. terimakasih 🥰🙏🥰🥰
2021-06-03 13:36:04
0
user avatar
lisa mira
Ngumpulin koin buat buka, semangat kakak!
2021-05-29 21:05:13
0
user avatar
Humairah Samudera
Touchy story
2021-05-26 23:57:17
0
user avatar
Bee Happy
Hi guysss, Perang Antar Rasa aku ubah judul jadi Let Me yaaa. Let Me itu cerita tentang Mario dan Maria, hayuk segera disearch, nikmati kisah double M. Timaaciii💙
2021-05-26 12:42:25
4
user avatar
Yuyun
Mantap sweet sekali😍
2021-05-21 16:45:27
0
user avatar
ara~>125
Good...! aku suka
2021-05-18 09:30:55
1
user avatar
Bee Happy
Halo Guys, yang mau baca lanjutan/spin off I Got You boleh search Perang Antar Rasa yaaa, itu kisahnya Maria dengan Mario, timaaci. Semoga pada suka sama kisah ini💙
2021-05-17 21:12:29
3
user avatar
Bila
Candu~~😘😘
2021-04-30 21:28:40
3
user avatar
niia ismi
Udah baca kakak, bagus seru buat ketagihan, ayo buat novel lagi😘
2021-04-30 18:09:17
2
user avatar
cici mita
Menghibur banget novel ini😍😍
2021-04-30 17:49:20
0
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Dapat salam dari >> My Girl is mine
2021-04-16 12:49:37
1
user avatar
ricky hutapea
Mantap juga pembawaan ceritanya thor,, tapi susah cari cewek kayak regina wkwkwk
2021-04-09 12:47:00
0
user avatar
Riri Handini
Semakin penasaran...! Maria cepat normal dong🙄
2021-04-09 11:28:35
0
user avatar
ara~>125
masih baca prolog udah berasa hawa kekonyolan,,, semangat buat penulisnya
2021-04-02 19:58:43
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
95 Bab

Prolog

Raymond Arthur William adalah pria yang masuk ke dalam daftar kembaran Dewa Phoebus Apollo dari sudut pandang fisik, yaps. Tampan, Dewa Apollo itu adalah Dewa dari Olimpus yang paling tampan. Dan Raymond kerap disebut setampan Apollo, dimana tubuhnnya gagah, hidungnya mancung, kulit putih dan, rambut hitam legam.Sayang oh sayang ada satu yang kurang, Raymond mengikuti jejak Apollo, tampan-tampan single, bahasa anak gaulnya, jo-nes cuy! Iya, jomblo ngenes. Ah ..., Raymond tidak pakai ngenes sih, pria itu hanya malas pada kaum hawa, ibaratnya, dia bisa hidup tanpa seorang wanita, ia bisa bahagia, have fun, bebas.Sombong? Oh ya itu Raymond, ia pun mengakuinya. Sikap cuek, dingin, tegas dan kaku pria itu terkadang membuat anak aw receh terbahak-bahak. Karena apa? Ini hidup man! Hanya sekali, tapi terlalu kau bawa serius, bercandalah sedikit. Fix, Raymond akan menjawab, tanpa perlu bercanda pun hidup akan mengajakmu becanda. Perfect, Raymond seserius itu.*****Regina Adinda Putri, bisa d
Baca selengkapnya

Bagian 1 - Singa Jantan

Awas Typo:) Happy Reading .... *** Langsung saja, kisah klasik ini dimulai dengan. "Shit!" Satu umpatan suara serak-serak berat. "Oh my god, Mister i'm sorry, sorry." Lalu disambung suara meminta maaf dari kaum hawa. Bagaimana adegannya? Tahan, sebelum memasuki adegan, mari berkenalan terlebih dulu dengan itu, si pemilik suara serak-serak berat, dia adalah ..., Raymond Arthur William, pria, dua puluh tujuh tahun, dosen psikolog sekaligus psikiater. Tampan? Sudah pasti. Gagah? Jangan tanya. Seksi? Oh ya perfect itu Raymond. Cukup? Cukup, segitu saja dulu. Kalian akan mengenal Raymond lebih dalam jika terus mengikuti kisah ini. So, mari beralih pada si pemilik suara yang melisankan kata sorry. Dia adalah Regina Adinda Putri, Mahasiswa music, dua puluh tiga tahun, sukanya ngemil, hobbynya menolak semua pernyataan cinta seorang pria. Cantik? Banget pangkat tiga! Manis? Banget pangkat sepuluh! Regina adalah primadona khas asia. Selesai, sekarang mari lanjut ke adegan. "Jangan sentu
Baca selengkapnya

Bagian 2 -Semakin Tertantang

Awas Typo:) Happy Reading .... *** Wah ..., Regina sungguh tidak percaya dia mendengar kalimat barusan. Pria ini kenapa bisa super dingin? Benarkah keluar dari rahim manusia? Bukan alien dari neptunus seperti di drama-drama korea itu? "Jadi keluar." Fuck! Mimik Regina kian terlihat bodoh. "God," gumam si gadis mendramatisir keadaan. "Aku tidak memintamu tertarik padaku." Setelah itu berucap begini dengan senyum manis. Shit! Regina the real crazy girl. Lihat Raymond, mimik datarnya sudah sangat terlihat malas. Itu memang benar, dia malas mengurus hal-hal seperti ini. Bagi Raymond semua yang berhubungan dengan kaum hawa pasti menyusahkan. "Ke mana tujuan Anda?" Pasrah, Raymond memilih menuruti mau Regina dan mempercepat semuanya. "Rumahmu." Tapi, jawaban Regina Adinda Putri sungguh mengajak Raymond adu mulut, yang benar saja gadis ini. "Saya sedang tidak minat mengurusi hal seperti ini, jika Anda tidak ada tujuan, keluar." "Wahhh!" Prok, prok, prok. Regina bertepuk tanga
Baca selengkapnya

Bagian 3 - Pengajuan Diri ala Regina

Awas Typo:) Happy Reading .... *** "Kamu gay?!" Boom! Tubuh Raymond berbalik menatap ke arah belakang tubuhnya. Apa-apaan ini?! Regina ikut masuk ke dalam? Demi upin ipin si perawan semakin gila. "Tidak dan keluar," jawab juga usir Raymond menatap Regina penuh peringatan. Kepala gadis itu menggeleng, tanda ia tidak mau keluar. "Terus kalau nggak gay apa? Kenapa tidak tertarik dengan kaum hawa? Kamu masih perjaka ya?" Serobot terus, Regina tidak tahu diri. Raymond diam, ia kehabisan cara lembut. Apa harus ia pakai cara kasar? Tapi dia tidak pernah mau mengkasari kaum hawa, karena apa? Jika ia mengkasari kaum hawa sama saja ia juga mengkasari mamanya secara tak langsung. "Saya mohon, keluar." Untuk itu dengan segenap kekesalan yang tertahan Raymond melisankan satu kata, mohon! O-wow sekali Regina bisa membuat seorang Raymond berada di posisi ini. "Jawab pertanyaanku lalu aku keluar." Oke deal, Raymond akan menurut untuk kesekian kalinya. Tadi ia sudah gagal menelantarkan gadi
Baca selengkapnya

Bagian 4 - Gadis Barbar

Awas Typo:) Happy Reading .... *** Akan Raymond ingat bahwa gadis bar bar tahu caranya mati dengan bermartabat. Kalimat itu pasti memiliki makna yang luas, mendalam. Jadi yang modelannya seperti Regina tak bisa Raymond anggap remeh. "Dor!" "Shit." Tuh kan! Baru juga Raymond membuka pintu apartemennya sebab ingin berangkat kerja eh sudah muncul saja yang seharian kemarin mengganggunya. Ini masih pukul delapan pagi, jangan bilang Regina subuh waktu Melbourne sudah berangkat menuju apartemen Raymond. Tapi ya, itu memang benar. Bahkan Regina sudah berdiri di depan kamar apartemen Raymond sejak empat puluh lima menit yang lalu, eh tidak berdiri tapi duduk. "Calon suami mau berangkat kerja ya? Oh my god tampan sekali," ucap Regina menyatukan kesepuluh jarinya, menatap Raymond dengan mata yang berkedip-kedip ala puppy eyes. Raymond diam, tidak ada membuka suara. Agaknya mendiamkan jalan terbaik bukan? Semoga ia tidak salah pilih jalan. Mengambil langkah, Raymond sadar ia diikuti.
Baca selengkapnya

Bagian 5 - Tawaran Malam Ini

Awas Typo:) Happy Reading .... *** Raymond memulai bab ini dengan mengadahkan tangan ke depan wajah Regina, meminta kunci mobilnya setelah mereka sampai di parkiran rumah sakit tempat Raymond bekerja. Gadis itu yang masih pasang senyum manis menjatuhkan kunci mobil ke atas telapak tangan mengadah Raymond. "Pergilah," ucap pria itu membalikan tubuh, menyimpan kunci mobil ke dalam saku celana. Regina mengejar, ambil posisi di depan Raymond. "Aku cuti, mau sama kamu seharian," ucap gadis itu berjalan mundur di depan si pria yang baru saja mendengar kabar duka. Bersama Raymond seharian? Bagus, segera galikan kuburan untuk mister William yang terhormat. "Saya mau bekerja." "Aku akan duduk diam hanya menatap." Senyum Regina masih terpasang baik, dan langkah pun masih sama. Dia mundur, Raymond maju. "Seharusnya Anda tahu pekerjaan psikiater." Tep. Tangan kanan Raymond terjulur tiba-tiba menahan tubuh Regina, tidak, bahkan menariknya. "Jalan dengan benar." Lalu berucap sepert
Baca selengkapnya

Bagian 6 - Sahabat Raymond

Awas Typo:) Happy Reading .... *** Regina menepati janjinya, tidak akan membuat ulah, hanya diam dan melihat Raymond yang sedari pagi masih sibuk dengan laptop. Entah berbuat apa Regina tidak tahu yang pasti bagian dari pekerjaan si pria. Lantas apa kegiatan Regina selama hampir empat jam sudah berlalu? Mengerjakan tugas! Yaps, biar dia ambil cuti kerja tapi yang namanya kuliah dan tugas mana mungkin bisa gadis itu tinggalkan. Apalagi dia bagian dari mahasiswi pengejar beasiswa, sudah pasti hidupnya tak jauh-jauh dari tugas. Well, seperti yang semua tahu, Regina mengambil jurusan music. Dan jujur itu karena kemauannya sendiri, sukur puji syukur orangtuanya tidak pernah melarang, sebab apa? Mereka melihat bakat sang anak memang ada di sana, suara Regina sangat merdu saat bernyanyi. Kalau kata remaja +62, aduh pasti mbaknya tidak pernah makan gorengan, atau suaranya sopan benar masuk telinga, bisa jadi- fix suaranya sama adem seperti ubin masjid. Begitulah kira-kira, dan mari tungg
Baca selengkapnya

Bagian 7 - Satu Ranjang

Awas Typo:) Happy Reading .... *** Raymond sungguh tidak tahu suntikan racun macam apa yang Jefri masukan ke dalam otak sinting Regina. Tapi detik ini, saat mereka sedang berada di jalan mau pulang, senyum Regina tak luntur sama sekali. Wanita itu mempertahankan senyum yang sangat mencurigakan bagi Raymond, bentuk tarikan sudut bibirnya begitu berbeda. Oke, katakan Raymond terlalu parnoan, tapi itu memang benar, tidak salah sama sekali, dia memang parnoan. Regina tak diracuni saja sudah gila, apalagi jika diracuni. Lebih baik kisah ini bubar karena berapa pun bayaran untuk Raymond, dia sungguh tidak kuat. "Kita dinner apa, Handsome?" "Tidak tahu," menjawab singkat nan datar. Raymond fokus menyetir, akhirnya dia selalu mengalah dengan Regina. Gadis itu mau ini, dia berikan, mau itu, ya dia berikan. "Di kulkas kamu masih ada bahan masakan bukan?" "Ada." Demi apapun punggung Raymond lelah, tolong jangan ditambah-tambah. Biarkan dia tenang dengan hening. "Oke, nanti aku masa
Baca selengkapnya

Bagian 8 - Tantangan Seminggu

Awas Typo:) Happy Reading .... *** Regina membuka matanya pelan-pelan, rasa di kepala lumayan pusing. Dapat dipastikan itu karena jam tidurnya berlebihan, pasti. Maka meregangkan tubuh dan bersiap memeriksa jam adalah incaran Regina. Well, ia membawa tubuh duduk terlebih dulu, wait, kenapa apartemennya mendadak berbeda? Perasaan tidak begini. Satu ..., dua, dahi Regina mengerut, otak berputar dan indera penciuman menangkap aroma masakan. Tik, tok. Regina masih berusaha memutar otaknya. Sampai. "Raymond!" Dia ingat ini apartemen dan ranjang Raymond Arthur William. Di mana pria itu? Segera menuruni ranjang, Regina dengan rambut khas singa betina berlari kecil menuju kichen. "Ray!" panggilnya menemukan punggung mister William yang sedang mengambil sesuatu di lemari piring. Pria itu tidak terkejut, tidak juga menyahut. Ya dia tetap melakukan kegiatannya, sampai tiba-tiba Regina menarik satu tangannya, menarik tubuh besar yang pasrah menjauh dari lemari piring. "Kamu ngapain? Ya a
Baca selengkapnya

Bagian 9 - I Got You

Awas Typo:) Happy Reading .... *** "Kamu nungguin aku? Ih, baik banget." Regina menatap tidak percaya saat Raymond belum menyentuh makanannya.c"Tapi udah dingin, pasti kurang enak deh," melanjutkan, Regina ambil duduk di kursi yang tersisa. Sedang Raymond hanya diam, tidak menyahuti namun tangan kanan dan kirinya bergerak menjangkau pisau juga garpu untuk memulai sarapan.c"Ck, kalau orang ngomong ya disahutin gitu, Ray, dasar," ucap Regina menjulurkan tangan kirinya, mencubit pipi kanan Raymond yang auto melirik. "Apa-apa? Apa lihat-lihat?" tantang Regina beralih mengusap yang ia cubit dengan punggung tangan. Raymond memutar bola mata malas, tingkah laku perawan satu ini memang tidak kenal takut. Syukur ketemu dengan Raymond yang malas adu mulut. "Makan," kata pria itu agar Regina segera makan dan tidak bisa bicara karena mulutnya dipenuhi makanan. "Iya-iya, Abang, eh tahu Abang nggak?" Raymond hela napas, ia masih lagi baru mulai memotong daging, tapi dengar? Regina justru melon
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status