Share

Bab 23

Alin memainkan jemari tangannya dengan gugup saat Bima menantinya untuk berbicara tentang Sandara. Mata Alin bergantian memandang Bima dan lantai, raut wajahnya mengungkapkan keraguan yang mendalam.

"Saya tahu semuanya tentang Dara dan keluarganya, Pak," katanya dengan suara yang hampir tak terdengar, mencoba menunjukkan kepercayaan pada Bima.

Sebelum dia sempat melanjutkan, pintu ruangan tempat Sandara diperiksa terbuka dengan tiba-tiba. Seorang dokter melangkah keluar, dan Bima segera berdiri dengan ekspresi penuh harap. Alin ikut berdiri, hatinya berdebar menunggu kabar.

"Bagaimana keadaan Sandara?" tanya Bima dengan cepat.

Dengan senyum menenangkan, dokter menjelaskan, "Nona Sandara mengalami cidera di kaki dan tangannya. Untuk sementara, ia harus menggunakan kursi roda dan tangannya belum dapat digunakan untuk aktivitas."

Setiap kata dokter seakan membawa sedikit keringanan pada ketegangan yang tercipta.

"Apa saya boleh menemuinya?" tanyanya, suaranya tercekat.

Dokter p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status