Share

Bab 24

Sandara menahan nafasnya begitu Bima sedang mencepol rambutnya. Tentu saja hal itu membuat jantungnya berdebar tak karuan.

"Apa-apaan nih, rambut gue yang di ikat kenapa hati gue jadi jedag jedug nggak karuan," gumam Sandara dalam hati merasa resah dan gelisah.

Sandara baru bisa bernafas lega setelah Bima selesai mencepol rambutnya yang berantakan. Meski tidak sempurna seperti saat ia mengikat rambutnya tapi paling tidak suami kontraknya itu mau membantunya. Bisa di bilang ini adalah keajaiban.

Bima kembali duduk di tempatnya dan kembali menyuapi Sandara dengan buburnya.

"Udah Om, gue udah kenyang," ucap Sandara dan Bima meletakkan mangkok itu di atas meja.

Terdengar ketukan pintu ruangan itu dari luar. Bima menoleh dan Leo melangkah masuk dengan membawa sesuatu di tangannya.

"Pakaian ganti anda Pak dan juga sarapan," ucap Leo yang meletakkan dua paper bag di atas meja.

Bima mengangguk dan mengambil satu paper bag berisi baju gantinya. Memasuki kamar mandi meninggalkan Sandara dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status