Share

Bab 26

''Isinya nggak aneh-aneh kan Om?'' Sandara tampak ragu untuk membukanya. Tapi ia juga penasaran.

Ia membuka sedikit untuk mengintip apa isi di dalamnya.

Bima menggelengkan kepalanya melihat tingkah Sandara. ''Buka saja, nggak akan meledak juga.''

Sandara meletakkan kembali hadiah pemberian dari Bima. Ia menatap lekat wajah suami kontraknya itu.

Jelas saja ia ragu untuk membukanya. Tiba-tiba saja pria itu memberikannya hadiah. Maksudnya apa?

''Jangan-jangan Om Bima mau bunuh Dara biar cepat jadi duda?'' Sandara menyipitkan kedua matanya.

Sontak saja Bima menoyor kepala Sandara dengan ujung jari telunjuknya. ''Sembarangan! Saya nggak sekejam yang kamu bayangkan. Kalau saya ingin kamu mati, sudah dari kemarin waktu kecelakaan itu saya biarkan kamu.''

Sandara menyengir kuda. ''Gue kan cuma asal nebak.''

Sandara mulai membukanya. Kedua bola matanya membulat. ''Wow,'' ia menoleh ke arah Bima yang masih duduk di samping ranjangnya.

Bima memindahkan paper bag yang telah koso
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status