Share

Bab 17

Bima melangkah cepat menyusuri lorong apartemen dengan menggendong Sandara yang sejak tadi meraung kesakitan. Wajahnya terlihat sangat pucat serta keringat dingin membanjiri dahinya.

Seiring langkah lebarnya, kondisi Sandara semakin melemah. Bahkan suara semakin tak jelas terdengar. Hal itu membuatnya semakin khawatir.

"Dara! Apa yang terjadi sama kamu!" seru Bima saat melihat gadis yang ada di dalam gendongannya itu tidak lagi merintih kesakitan.

Sandara tidak menjawab, kedua matanya terpejam rapat. Bibirnya yang berwarna merah terlihat sangat pucat.

"Dara! Jangan main-main sama saya!" serunya lagi tapi masih tetap sama saja, Sandara sama sekali tidak menjawabnya.

Bima semakin panik melihat hal itu. Cepat-cepat ia masuk ke dalam lift namun ia sangat kesulitan untuk memencet tombol untuk turun.

Dengan susah payah, tangan Bima terulur menekan tombol lift itu. Ia menatap wajah istri kontraknya itu sudah pucat pasi, seperti tidak ada aliran darah di dalamnya.

Jantung Bima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status