Share

Bab 19

Sandara masih terbengong, tercengang dan tak percaya dengan ucapan maaf dari suami kontraknya barusan.

"Sumpah, apa gue lagi mimpi? Gue salah dengar nggak sih?" gumam Sandara dalam hati sambil menggaruk kepalanya yang tentunya tidak gatal sama sekali.

Tentu saja hal itu sangat sulit di percaya baginya. Seorang Bima, CEO yang galak, dingin, dan kaku meminta maaf padanya. Benar-benar di luar nurul.

"Kenapa Om Bima minta maaf sama gue?" tanya Sandara yang setelah sekian lama terdiam membisu dengan mulut menganga, untung saja tidak ada nyamuk yang masuk

Sandara menatap lekat kedua mata Bima yang berdiri dengan ekspresi datar di sampingnya. Ia mencoba membaca mencari kebohongan di mata itu, namun sayang sekali ia tak pandai mengartikan arti tatapan itu. Yang ada ia malah terhipnotis dengan mata indah berwarna hitam gelap itu.

"Saya minta maaf karena mama, kamu masuk rumah sakit," ucap Bima yang terlihat sangat serius. "Lain kali kalau mama memberikan minuman atau apapun yang me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status